Selasa, 24 Desember 2024 16:41:28 WIB
Proyek Pertanian Tiongkok-Pakistan Berkontribusi pada Ketahanan Pangan di Pakistan
International
Eko Satrio Wibowo

Sarfaraz, seorang Manajer Pertanian (CMG)
Punjab, Radio Bharata Online - Sebuah proyek pertanian revolusioner, yang dikembangkan bersama oleh para ahli Tiongkok dan peneliti Pakistan, tengah berlangsung di provinsi Punjab, Pakistan, yang mendorong inovasi dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya dan bertujuan untuk mengatasi kerawanan pangan, masalah yang mendesak baik di dalam negeri maupun global.
Dengan luas lebih dari 5.000 hektar (lebih dari 2.000 hektar), pertanian berteknologi tinggi di provinsi tersebut berada di garis depan dalam mengubah lanskap pertanian Pakistan.
Ini adalah bagian dari upaya yang lebih besar untuk mencapai ketahanan pangan dengan memanfaatkan teknologi mutakhir dan keahlian kolaboratif.
Inti dari proyek tersebut adalah penggunaan sistem irigasi efisiensi tinggi dan mesin pertanian canggih.
Dengan mengintegrasikan peralatan Tiongkok yang diimpor dan peralatan yang diproduksi secara lokal, tujuannya di sini jelas, yakni memaksimalkan hasil panen sambil meminimalkan biaya.
"Kami telah memanfaatkan teknologi Tiongkok, khususnya dalam mekanisasi pertanian. Kami telah memperkenalkan dan mengimpor traktor Tiongkok canggih yang sangat nyaman dan dapat digunakan dalam skala besar. Traktor ini memiliki tingkat efisiensi per hari per orang yang lebih tinggi daripada model traktor tradisional kami," kata Sarfaraz, seorang Manajer Pertanian.
Sektor pertanian Pakistan telah lama menghadapi tantangan. Dengan lebih dari 60 persen petani yang bergantung pada benih berkualitas rendah dari pasar informal, inisiatif ini berupaya menjembatani kesenjangan tersebut dengan mengembangkan benih hibrida yang lebih sesuai dengan perubahan kondisi iklim.
Selain tanaman pangan, inisiatif itu juga mencakup peternakan dan peternakan sapi perah. Sektor susu dan daging Pakistan sebagian besar masih kurang dikomersialkan. Proyek ini bertujuan untuk mengubahnya dengan memperkenalkan peternakan berskala besar dan berbasis teknologi.
"Tujuan utama proyek ini adalah mengimpor hewan yang memiliki jumlah susu dan daging yang tinggi untuk meningkatkan produksi susu dan daging di tingkat nasional," kata Shamraiz Akram, seorang Manajer Peternakan.
Dengan teknologi modern, peternakan tersebut bertujuan untuk meningkatkan produktivitas sekaligus mendorong ekonomi lokal melalui penciptaan lapangan kerja dan pengembangan rantai pasokan.
Pengolahan dan distribusi makanan juga merupakan komponen utama. Dengan beberapa zona ekonomi di bawah Koridor Ekonomi Tiongkok-Pakistan yang berfokus pada pengolahan hasil pertanian, proyek seperti ini diposisikan secara strategis untuk memasuki pasar yang lebih besar.
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB

Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB

Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB

Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB

Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB

Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB

AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB

Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB

Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB

Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB

Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB

Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB
