Selasa, 8 Oktober 2024 11:42:37 WIB

Tiongkok Dukung PBB untuk Memainkan Peran Lebih Aktif dalam Menjaga Perdamaian dan Keadilan Global
International

Eko Satrio Wibowo

banner

Fu Cong, Perwakilan Tetap Tiongkok untuk PBB (CMG)

New York, Radio Bharata Online - Tiongkok bersedia bekerja sama dengan semua pihak untuk mendukung PBB agar lebih aktif dan efektif, serta mengubah komitmen politik Pakta Masa Depan menjadi tindakan konkret untuk mendorong perdamaian dan kesejahteraan di seluruh dunia, kata seorang utusan Tiongkok pada hari Senin (7/10).

Fu Cong, Perwakilan Tetap Tiongkok untuk PBB, menyampaikan pernyataan tersebut pada debat bertemakan penerapan hasil konferensi dan pertemuan puncak PBB utama serta penguatan dan reformasi sistem PBB yang diadakan oleh Sidang ke-79 Majelis Umum PBB.

Melalui upaya keras, KTT Masa Depan, yang diadakan di markas besar PBB di New York pada tanggal 22 dan 23 September, mengadopsi Pakta Masa Depan, yang mengirimkan sinyal politik yang jelas untuk memperkuat persatuan dan kerja sama guna meningkatkan tata kelola global dan mengarahkan upaya untuk menghadapi tantangan global, kata Fu.

Tiongkok menyerukan kepada negara-negara maju untuk menjadikan penerapan pakta tersebut sebagai kesempatan untuk sungguh-sungguh memikul tanggung jawab historis mereka seperti bantuan pembangunan dan keuangan iklim, serta mengambil tindakan konkret dan menyediakan uang nyata untuk benar-benar membantu negara-negara berkembang mengatasi kesulitan mereka yang sebenarnya.

Fu juga mengatakan bahwa pakta tersebut mengusulkan banyak langkah untuk menjaga perdamaian dan kerja sama internasional, dan menjaga perdamaian di Timur Tengah saat ini sangat mendesak.

"Untuk mencegah situasi meningkat atau bahkan lepas kendali, semua pihak harus menahan diri dan menghindari pernyataan yang menghasut dan tindakan provokatif. Kekuatan tidak dapat menggantikan keadilan. Aspirasi lama Palestina untuk mendirikan negara merdeka tidak boleh dijauhi lagi, dan ketidakadilan historis yang diderita oleh rakyat Palestina tidak boleh diabaikan lagi. Gencatan senjata yang komprehensif sangat mendesak, dan 'solusi dua negara' adalah jalan keluar yang mendasar," katanya.

Fu juga menyoroti bahwa Dewan Keamanan PBB perlu melakukan reformasi yang wajar untuk benar-benar meningkatkan representasi dan suara negara-negara berkembang, dan memungkinkan lebih banyak negara kecil dan menengah dengan kebijakan luar negeri yang independen untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan Dewan Keamanan, dan harus mencegah dewan menjadi panggung yang melayani negara-negara besar atau mendukung konfrontasi blok.

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner