Warsawa, Radio Bharata Online - Presiden Polandia, Karol Nawrocki, berjanji untuk memperkuat pertukaran dan memperdalam kerja sama dengan Tiongkok, memuji persahabatan antara kedua negara pada hari Senin (15/9).

Dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi, yang sedang berkunjung ke Warsawa, Nawrocki meminta diplomat tertinggi Tiongkok untuk menyampaikan salamnya kepada Presiden Tiongkok, Xi Jinping, dan menyampaikan apresiasinya atas pencapaian luar biasa Tiongkok dalam pembangunannya.

Nawrocki mengatakan Polandia merupakan salah satu negara pertama yang menjalin hubungan diplomatik dengan Republik Rakyat Tiongkok, dan kedua negara selalu menjaga persahabatan yang baik.

Sebagai seorang sejarawan, Presiden Polandia itu mengatakan bahwa ia sangat menyadari pengorbanan dan kontribusi Tiongkok yang luar biasa untuk mengamankan kemenangan dalam Perang Perlawanan Rakyat Tiongkok melawan Agresi Jepang.

Polandia menghargai persahabatan tradisionalnya dengan Tiongkok dan bersedia untuk memperkuat pertukaran, memperdalam kerja sama, mengambil pelajaran dari sejarah, dan mendorong pengembangan hubungan bilateral yang berkelanjutan sambil bersama-sama menjaga perdamaian dan keamanan dunia, tambahnya.

Wang, yang juga merupakan anggota Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok, menyampaikan salam Presiden Xi, dengan mengatakan bahwa di bawah arahan strategis kedua kepala negara, kemitraan strategis yang komprehensif Tiongkok-Polandia telah mempertahankan perkembangan yang stabil.

Selama lebih dari setengah abad, persahabatan selalu menjadi tema utama dan kerja sama menjadi tren dominan dalam hubungan Tiongkok-Polandia, terlepas dari perubahan lanskap internasional, ujar Wang.

Tiongkok menghargai peran dan pengaruh Polandia di Eropa dan dunia, dan siap untuk lebih memperdalam rasa saling percaya strategis, meningkatkan kerja sama strategis, dan bersama-sama memajukan kemitraan strategis komprehensif antara kedua negara, tambahnya.

Wang menyatakan harapannya bahwa Polandia akan memainkan peran aktif dalam membantu Uni Eropa mengembangkan pemahaman yang objektif dan rasional tentang Tiongkok.

Sebagai medan perang utama di Timur selama Perang Dunia II, Tiongkok adalah yang pertama melawan militerisme Jepang, bertempur paling lama, dan melakukan pengorbanan nasional yang besar, sehingga memberikan kontribusi bersejarah yang luar biasa bagi kemenangan Perang Anti-Fasis Dunia, catat Wang.

Wang memberi pengarahan kepada Nawrocki tentang berbagai acara peringatan Tiongkok awal bulan ini yang bertujuan untuk mengenang sejarah, menghormati para pahlawan perang, menghargai perdamaian, dan menempa masa depan yang lebih baik.

Baik Tiongkok maupun Polandia adalah negara merdeka yang dengan teguh menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial, ujar Wang, seraya menambahkan bahwa aktivitas separatis pasukan "kemerdekaan Taiwan", yang berupaya memecah belah negara dan menantang hasil kemenangan Perang Dunia II, bertentangan dengan arus sejarah dan pasti akan gagal.

Wang menyatakan keyakinannya bahwa Polandia akan terus menjunjung tinggi kebijakan satu Tiongkok dan mendukung perjuangan Tiongkok untuk reunifikasi nasional.

Nawrocki menegaskan bahwa sejak 1949, pemerintah Polandia telah mengakui Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok sebagai satu-satunya pemerintahan sah yang mewakili seluruh Tiongkok, dan akan terus berpegang teguh pada prinsip Satu Tiongkok.

Kedua pihak juga bertukar pandangan tentang krisis Ukraina dan isu-isu lain yang menjadi perhatian bersama.

Selama kunjungannya, Wang mengadakan pembicaraan dengan Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Polandia, Radoslaw Sikorski, dan menjadi ketua bersama pertemuan keempat Komite Antarpemerintah Tiongkok-Polandia.