Jumat, 20 Desember 2024 12:54:43 WIB
Pemahat Es Asal Tiongkok Habiskan Musim Dinginnya untuk Ciptakan Mahakarya Sebening Kristal
Sosial Budaya
Eko Satrio Wibowo

Zhang Xin, seperti banyak pemahat es lainnya, mengubah Harbin, ibu kota Provinsi Heilongjiang di timur laut Tiongkok, menjadi negeri dongeng musim dingin saat ia membantu membangun Dunia Es dan Salju yang terkenal di kota itu (CMG)
Harbin, Radio Bharata Online - Seorang pemahat es Tiongkok telah mendedikasikan hidupnya untuk menciptakan karya seni yang hidup di "Kota Es" Tiongkok, Harbin, dan menggambarkan bahwa kerajinannya semakin berharga karena sifatnya yang sementara.
Zhang Xin, seperti banyak pemahat es lainnya, mengubah Harbin, ibu kota Provinsi Heilongjiang di timur laut Tiongkok, menjadi negeri dongeng musim dingin saat ia membantu membangun Dunia Es dan Salju yang terkenal di kota itu.
Meskipun ia bekerja di luar ruangan dengan suhu serendah minus 15 derajat Celsius, Zhang mengatakan ia menahan rasa dingin dengan berfokus pada pekerjaannya.
"Saya menghabiskan lebih dari 10 jam di lokasi konstruksi setiap hari, berjalan-jalan dan memahat es. Jika Anda diam, Anda akan merasa kedinginan, tetapi jika Anda bergerak, Anda akan cepat merasa hangat," kata Zhang.
Bagi seniman itu, semua kerja keras tersebut sepadan untuk menciptakan patung yang menakjubkan, meskipun es itu akan mencair di musim semi.
"Es adalah kanvas seni yang cepat berlalu dan lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan bahan lain," katanya.
Seiring dengan upaya Harbin untuk memanfaatkan pariwisata es dan saljunya, kota tersebut melihat peningkatan jumlah wisatawan dari Tiongkok dan seluruh dunia, dengan seni pahat es sebagai salah satu daya tarik terbesarnya.
Zhang mengatakan bahwa ia sangat gembira melihat Harbin dan seni pahat es semakin populer, tetapi ia menegaskan bahwa kecintaannya terhadap seni tersebutlah yang membuatnya terus berkarya.
"Terlepas dari popularitas Harbin atau tidak, kami akan tetap berkomitmen pada karier kami dan melakukan apa yang kami lakukan saat ini," kata pematung es tersebut.
Komentar
Berita Lainnya
Impian Ren Zhe menggabungkan budaya melalui karyanya Sosial Budaya
Selasa, 4 Oktober 2022 17:3:36 WIB

TING BAATAR Delegasi yang mengabdikan diri untuk membantu orang Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 17:36:8 WIB

Kanal Besar Menyaksikan Perubahan Hangzhou dari Pusat Industri Menjadi Permata Budaya Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB

Demam Bersepeda Perkotaan Mencerminkan Pembangunan Yang direncanakan, Beralih ke Gaya Hidup Hijau Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 21:3:58 WIB

Bali memperingati Maulid Nabi 1444 H dengan menampilkan Tari Rodat Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 13:18:8 WIB

Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB

Meningkatnya Populasi panda penangkaran global Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:28:3 WIB

80 Persen kapas di Petik oleh Mesin Pemanen di Xinjiang Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB

Musik Tradisional di Kota Es Harbin Daya Tarik Wisata Global Sosial Budaya
Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB

Transformasi Bekas Kompleks Industri di Liaoning Menjadi Taman Budaya Sosial Budaya
Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB

Hong Kong Freespace Jazz Fest hadir kembali, menampilkan Jill Vidal, Eugene Pao dan Ted Lo Sosial Budaya
Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB

Perlindungan Digital Pada Situs Gua Berusia 1600 tahun Di Kota Zhangye Sosial Budaya
Jumat, 28 Oktober 2022 12:8:17 WIB

Situs Warisan Budaya, Memperkokoh Kepercayaan Bangsa Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 8:21:51 WIB

Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB

Wang Yaping: Impian Terbesarku adalah Kembali Terbang ke Luar Angkasa Sosial Budaya
Jumat, 4 November 2022 18:6:41 WIB
