Senin, 10 Februari 2025 12:10:32 WIB

Yunnan Fasilitasi Perdagangan Tiongkok dengan Asia Selatan dan Tenggara dalam Dekade Terakhir
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Hao Yanqian, Wakil Kepala Divisi Urusan Umum di Bea Cukai Kunming (CMG)

Yunnan, Radio Bharata Online - Upaya Tiongkok untuk mengembangkan provinsi barat daya, Yunnan, sebagai pusat dengan dampak radiasi bagi Asia Selatan dan Tenggara telah membuahkan hasil yang signifikan selama dekade terakhir, memperluas jaringan perdagangan luar negerinya dan menyuntikkan momentum yang kuat ke dalam kolaborasi ekonomi regional.

Tahun ini menandai peringatan 10 tahun pembangunan pusat tersebut.

Dengan kedatangan lebih dari 200 ton buah yang diangkut melalui Pelabuhan Mohan di Yunnan dari negara tetangga Laos, volume impor dan ekspor melalui Kereta Api Tiongkok-Laos telah melampaui 11,5 juta ton sejak dioperasikan pada akhir tahun 2021.

Berfungsi sebagai koridor internasional penting yang menghubungkan Asia Selatan dan Asia Tenggara, jalur kereta api tersebut saat ini menghubungkan 31 provinsi, daerah otonom, dan kotamadya di Tiongkok, bersama dengan Laos, Thailand, Vietnam, Singapura, dan 15 negara dan wilayah lainnya. Jalur tersebut memfasilitasi perdagangan lebih dari 3.000 jenis barang.

"Saat ini, pelabuhan-pelabuhan utama di Yunnan telah mengadopsi sistem pengiriman dokumen tanpa kertas dan sirkulasi elektronik, sehingga menghemat 50 persen sumber daya manusia dan mengurangi waktu pengurusan bea cukai hingga 70 persen. Hal ini telah membantu mempercepat perkembangan Yunnan sebagai landasan baru untuk keterbukaan," kata Hao Yanqian, Wakil Kepala Divisi Urusan Umum di Bea Cukai Kunming.

Jaringan udara domestik dan internasional Yunnan telah meluas ke 186 tujuan, menyediakan cakupan hampir penuh ibu kota dan kota-kota wisata utama di Asia Selatan dan Tenggara.

Menurut Bea Cukai Kunming, nilai impor dan ekspor antara Yunnan dan negara-negara Asia Selatan dan Tenggara telah meningkat dari 89,79 miliar yuan (sekitar 201 triliun rupiah) pada tahun 2015 menjadi 114,62 miliar yuan pada tahun 2024 (sekitar 256 triliun rupiah), naik sebesar 27,7 persen. Selama tujuh tahun berturut-turut, volume perdagangan telah melampaui 100 miliar yuan (sekitar 224 triliun rupiah), yang menunjukkan peran Yunnan sebagai pusat penting nasional untuk Asia Selatan dan Tenggara.

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner