Kamis, 12 September 2024 10:43:3 WIB
Tiongkok Menentang Rencana Kanada untuk Mengenakan Tarif Tambahan pada Lebih Banyak Produk Tiongkok
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo
Tangkapan layar pernyataan Kementerian Perdagangan Tiongkok (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Kementerian Perdagangan Tiongkok pada hari Rabu (11/9) menyatakan penolakan tegas terhadap usulan Kanada untuk mengenakan tarif tambahan pada lebih banyak produk Tiongkok termasuk baterai, dengan peringatan bahwa tindakan tersebut dapat berdampak buruk pada hubungan ekonomi dan perdagangan bilateral.
Pada hari Selasa (10/11), Kanada mengumumkan peluncuran konsultasi selama 30 hari mengenai potensi pajak tambahan pada baterai dan suku cadang Tiongkok, semikonduktor, produk tenaga surya, dan mineral penting.
Seorang juru bicara kementerian mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Tiongkok telah memperhatikan pengumuman terbaru Kanada tersebut.
Juru bicara itu mengatakan bahwa langkah Kanada, yang dilakukan hanya setengah bulan setelah memberlakukan pembatasan pada kendaraan listrik Tiongkok dan produk lainnya, adalah "berbahaya dan tidak bertanggung jawab".
Juru bicara tersebut mengkritik Kanada karena mengabaikan fakta dan mengikuti arahan beberapa negara lain dalam mengadopsi tindakan pencegahan sepihak. Tindakan tersebut akan secara serius menghambat kerja sama ekonomi dan perdagangan normal antara perusahaan Tiongkok dan Kanada, merusak sistem ekonomi internasional dan aturan perdagangan, serta mengganggu stabilitas industri dan rantai pasokan global.
Tiongkok mendesak Kanada untuk menghormati fakta, mematuhi aturan Organisasi Perdagangan Dunia, dan menahan diri untuk tidak melangkah lebih jauh ke jalan yang salah, kata juru bicara tersebut, seraya berjanji bahwa Tiongkok akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi hak dan kepentingan sah perusahaan Tiongkok.
Kanada mengumumkan pada akhir Agustus 2024 bahwa mereka akan menerapkan pajak tambahan 100 persen pada semua kendaraan listrik buatan Tiongkok, yang berlaku mulai 1 Oktober 2024, dan mengenakan pajak tambahan 25 persen pada impor produk baja dan aluminium dari Tiongkok mulai 15 Oktober 2024.
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB
Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB
Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB
Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB
Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB
Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB
Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB
Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB
Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB
PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB
Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB
Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB
14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB
Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB