Selasa, 7 Januari 2025 9:55:9 WIB

Kunjungan Wang Yi Dan Dukungan Tiongkok Terhadap Pertumbuhan Afrika
International

Endro

banner

Kereta api di Jalur Biru Lagos Rail Mass Transit (LRMT), yang merupakan proyek utama Inisiatif Sabuk dan Jalan yang diusulkan Tiongkok, sedang transit di Stasiun Marina di Lagos, Nigeria, 2 Maret 2024. /Xinhua

DAKKA, Radio Bharata Online - Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi telah memulai perjalanan ke empat negara Afrika termasuk Namibia, Republik Kongo, Chad, dan Nigeria, dari tanggal 5 hingga 11 Januari, untuk mempromosikan hubungan Tiongkok-Afrika ke arah yang lebih positif.

Komentator khusus urusan terkini dan jurnalis independen, yang menulis isu-isu internasional kontemporer yang berbasis di Bangladesh, Ibrahim Khalil Ahasan, kepada CGTN menyebutkan, bahwa kunjungan Wang Yi adalah menjaga keberlanjutan tradisi menteri luar negeri Tiongkok, yang mengunjungi Afrika dalam perjalanan luar negeri pertamanya di awal tahun, dan sudah berlangsung selama 35 tahun berturut-turut sejak 1991.

Kunjungan ini sangat penting karena menunjukkan komitmen berkelanjutan Tiongkok, terhadap persahabatan yang terus berkembang dan pembangunan Global Selatan.

Hubungan antara Tiongkok dan Afrika merupakan visi jangka panjang Tiongkok untuk pembangunan dan kemakmuran Global Selatan, serta diplomasi lintas benua dan kerja sama ekonomi. 

Baik Afrika maupun Tiongkok mengakui pentingnya bekerja sama dalam bidang perdamaian dan keamanan, integrasi ekonomi di seluruh Afrika, stabilitas rantai pasokan, dan kemakmuran lintas benua Asia-Afrika. 

Sejarah kerja sama antara kedua belah pihak ini menjadi dasar perluasan lebih lanjut hubungan diplomatik dan strategis mereka.

Ibrahim mengatakan, hubungan Tiongkok-Afrika mengalami banyak keberhasilan pada tahun 2024, termasuk dukungan Tiongkok yang tak tergoyahkan dan berkelanjutan bagi Afrika, dalam mengejar jalur modernisasi yang sesuai dengan kondisi nasional mereka sendiri, memetakan kerangka kerja sama multilateral, seperti Rencana Aksi Beijing (2025-2027) yang diadopsi pada KTT “Forum on China-Africa Cooperation’ (FOCAC), kerja sama ekonomi yang dinamis di bawah Prakarsa Sabuk dan Jalan, pertukaran tingkat tinggi yang kuat, pertumbuhan perdagangan berkualitas tinggi, dan berbagai kerja sama iklim.

Karena Tiongkok terus menjadi mitra komersial utama Afrika selama 15 tahun berturut-turut, hasil yang bermanfaat diperoleh melalui kolaborasi dalam transfer teknologi, pengembangan bakat, dan peningkatan kapasitas di berbagai industri, termasuk manufaktur, logistik, infrastruktur, kedokteran, ekonomi digital, dan pertanian.

Melalui kunjungan Wang Yi tahun ini, prospek untuk tahun 2025 mulai tampak lebih stabil, sejahtera, dan menjanjikan, mulai dari mengatasi tantangan bersama hingga mengejar pertumbuhan bersama.  (CGTN)

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner