Jumat, 28 Februari 2025 12:47:29 WIB

Tiongkok akan Terapkan Daftar Negatif untuk Perdagangan Jasa Lintas Batas
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

He Yadong, Juru Bicara Kementerian Perdagangan Tiongkok (CMG)

Beijing, Radio Bharata Online - Pada tahun 2025, Tiongkok akan sepenuhnya menerapkan daftar negatif untuk perdagangan lintas batas di bidang jasa yang telah diluncurkan tahun lalu, dan meluncurkan langkah-langkah baru untuk meningkatkan keterbukaan di berbagai sektor, kata He Yadong, Juru Bicara Kementerian Perdagangan Tiongkok, dalam konferensi pers di Beijing pada hari Kamis (27/2).

Ia mencatat bahwa mengembangkan perdagangan jasa dan meningkatkan konsumsi jasa sangat penting untuk menstabilkan perdagangan luar negeri dan mendorong permintaan domestik.

"Kami akan sepenuhnya menerapkan daftar negatif untuk perdagangan jasa lintas batas, secara progresif membuka berbagai sektor untuk perdagangan internasional, mengambil inisiatif untuk menyelaraskan dengan aturan ekonomi dan perdagangan internasional berstandar tinggi, dan bekerja sama dengan departemen terkait untuk memperkenalkan sejumlah langkah baru keterbukaan di sektor telekomunikasi, pendidikan, budaya, perawatan medis, dan keuangan," ujarnya.

Kementerian itu juga akan memperkenalkan kebijakan untuk meningkatkan konsumsi domestik di sektor jasa rumah tangga, jasa digital, dan olahraga, serta meningkatkan pasokan jasa berkualitas tinggi. Menurut He, upaya juga akan difokuskan pada pengembangan model bisnis baru, inovasi pengalaman konsumsi jasa, dan peningkatan kepuasan konsumen.

Tiongkok meluncurkan versi nasional daftar negatif untuk perdagangan lintas batas di bidang jasa pada Maret 2024. Daftar tingkat nasional tersebut terdiri dari 71 item.

Menurut Kementerian Perdagangan Tiongkok, daftar itu menghimpun dan merangkum langkah-langkah masuk pasar di berbagai sektor, dengan menekankan bahwa jasa dan penyedianya di sektor yang tidak termasuk dalam daftar akan diperlakukan sama, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner