Sabtu, 21 September 2024 11:12:5 WIB

Biji Kopi Afrika 'Menciptakan' Pasar Baru di Tiongkok
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Tang Tianchao (Kiri), pemilik, Basic Element Coffee - CMG

Beijing, Radio Bharata Online - Biji kopi Afrika telah mendapatkan tempat yang kuat di Tiongkok, salah satu pasar kopi dengan pertumbuhan tercepat di dunia, didorong oleh cita rasa khas biji kopi ini dan lonjakan perdagangan bilateral.

Kopi menjadi bagian tetap dari budaya populer Tiongkok. Di Tiongkok, baik orang-orang yang ingin mencari kesendirian, ingin berhubungan kembali dengan teman-teman mereka, atau sekadar butuh kopi cepat untuk memulai hari mereka, negara ini penuh dengan banyak kafe untuk memenuhi setiap preferensi.

Basic Element Coffee adalah salah satunya. Dikelola oleh seorang barista pemenang penghargaan yang telah menjalankan bisnis ini sejak 2005, kedai kopi di Beijing ini mendapatkan biji kopi dari berbagai negara Afrika termasuk Ethiopia dan Kenya.

"Orang-orang di sini sangat menyukai biji kopi dari Ethiopia dan Kenya karena aromanya yang unik. Biji kopi ini memiliki aroma bunga dan buah yang memikat. Orang Tiongkok, secara umum, suka minum teh. Saat dipanggang ringan atau sedang, kopi yang dibuat dari biji kopi Ethiopia dan Kenya memiliki rasa seperti teh yang kuat yang sangat cocok dengan pola makan dan kebiasaan minum orang Tiongkok," kata Tang Tianchao, pemilik kedai kopi tersebut.

Favorit lokal lainnya yang mengkhususkan diri pada biji kopi Afrika adalah Grid Coffee, waralaba yang bangga menggunakan kopi asal tunggal tanpa tambahan gula atau sirup.

Menurut Chen Ziyu, Kepala Grid Coffee, kopi asal tunggal bersumber dari satu produsen, tanaman, atau wilayah di satu negara, dan biasanya memiliki rasa yang paling asli dan tidak berubah.

Merek kopi tersebut juga memurnikan biji kopi melalui pencucian ragi khusus untuk menghilangkan kotoran dan memberikan kopi rasa yang lebih bersih.

"Berdasarkan pengaruh pencucian ragi, zat-zat dalam biji kopi akan diubah menjadi senyawa yang memiliki aroma buah, yang pada gilirannya akan membuat minuman menjadi lebih segar. Ragi merupakan enzim yang dapat membantu fermentasi biologis. Proses pencucian ragi dapat membuang biji kopi yang cacat. Kami juga menambahkan karbon dioksida dan mengeluarkan oksigen dalam proses ini untuk memperpanjang waktu fermentasi. Dengan cara ini, kami dapat menyeimbangkan rasa dan mengeluarkan rasa manis dari biji kopi," kata Duan Ziyu, Manajer Kedai Kopi Grid di Beijing.

Selain rasa dan aroma yang memikat, langkah-langkah yang memfasilitasi perdagangan antara Tiongkok dan Afrika juga membantu biji kopi Afrika untuk meraup untung di pasar Tiongkok.

Karena jarak Tiongkok dan Afrika yang jauh, impor biji kopi Afrika dulunya memerlukan perantara, yang mengakibatkan siklus pengadaan yang panjang, harga yang tidak terjangkau, dan kualitas biji kopi yang tidak stabil.

Namun, titik baliknya dimulai pada tahun 2018, saat KTT Forum Kerja Sama Tiongkok-Afrika (FOCAC) di Beijing tahun itu mengumumkan penerapan delapan inisiatif utama untuk memfasilitasi perdagangan dan memperluas impor barang-barang Afrika.

Kemudian, pembentukan Pameran Ekonomi dan Perdagangan Tiongkok-Afrika (CAETE) di Provinsi Hunan, dan persetujuan Zona Perdagangan Bebas Percontohan Tiongkok (Hunan) semakin meningkatkan efisiensi ekspor barang-barang dari Afrika ke Tiongkok.

Tahun lalu, Tiongkok mengimpor produk kopi senilai 165,1 juta dolar AS (sekitar 2,5 triliun rupiah)dari Afrika, menurut statistik dari Administrasi Umum Bea Cukai Tiongkok.

Afrika merupakan salah satu daerah penghasil biji kopi teratas di dunia. Lingkungan alamnya yang unik dan dataran tinggi membuat biji kopi Afrika sangat disukai secara global.

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner