Senin, 24 Maret 2025 11:52:15 WIB
Konsumsi Sadar Kesehatan yang Terus Meningkat di Tiongkok Bentuk Kehidupan Baru
Kesehatan
Eko Satrio Wibowo

Tian Zifan, seorang konsumen di sebuah toko olahraga di Beijing (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Konsumsi yang sadar kesehatan di Tiongkok berkembang pesat karena semakin banyak konsumen mulai memprioritaskan kesejahteraan mereka, yang mendorong pertumbuhan pasar kesehatan dan membentuk kehidupan yang lebih sehat.
Tiongkok baru-baru ini meluncurkan rencana mengenai inisiatif khusus untuk meningkatkan konsumsi, dengan fokus pada konsumsi yang berhubungan dengan kesehatan, yang menawarkan kebijakan baru untuk mendukung pasar kesehatan.
Di sebuah toko olahraga di Beijing, banyak pelanggan yang melihat-lihat dan berbelanja produk, meskipun hari itu adalah hari kerja.
"Sepeda merupakan pengeluaran utama bagi saya, menghabiskan sekitar 2.000 yuan (sekitar 4,6 juta rupiah) setiap tahun," kata konsumen bernama Tian Zifan.
"Saya suka kebugaran dan hiking dan sering membeli perlengkapan luar ruangan seperti jaket luar ruangan. Sekarang, semakin banyak orang mulai menyukai olahraga dan aktivitas luar ruangan. Saya pikir ini adalah tren yang sangat positif," ujar konsumen bernama Zhang Xu.
Di luar fungsionalitas dasar produk olahraga, konsumen sekarang juga peduli dengan kepuasan emosional dan pengalaman yang ditawarkannya.
"Seiring dengan semakin banyaknya orang yang fokus pada kesehatan dan menjadikan olahraga sebagai bagian dari hidup mereka, kami, sebagai perusahaan peralatan olahraga, telah berinovasi untuk memenuhi kebutuhan mereka yang terus berubah. Kami telah beralih dari sekadar menjual produk menjadi menawarkan pengalaman lengkap yang mencakup produk, layanan, dan komunitas yang mendukung, memberikan pelanggan pengalaman olahraga yang menyeluruh," jelas Li Xin, Wakil Manajer Umum untuk Bisnis di wilayah Beijing di ritel olahraga Decathlon.
Selain itu, beberapa merek olahraga telah mengembangkan model pemasaran baru dengan menciptakan komunitas di dunia nyata tempat para penggemar olahraga dapat berkumpul, terhubung, dan menikmati aktivitas mereka.
"Saya telah menjadi bagian dari komunitas olahraga selama lebih dari setahun dan telah mendapatkan sekelompok teman yang memiliki pemikiran yang sama. Ketika saya terlibat dalam olahraga, saya merasa benar-benar fokus dan tidak ada hal lain yang terlintas dalam pikiran saya," ungkap He Jingjing, seorang anggota komunitas olahraga.
Kontrol berat badan di Tiongkok dulunya merupakan perjuangan yang dilakukan sendiri. Kini, pemerintah menawarkan bantuan.
Komisi Kesehatan Nasional atau National Health Commission (NHC) baru-baru ini mengumumkan rencana untuk mendirikan lebih banyak klinik manajemen berat badan di fasilitas medis dan kesehatan, membantu orang-orang menurunkan berat badan dengan aman dan beralih ke gaya hidup yang lebih sehat.
Semakin banyak orang, terutama generasi muda, beralih ke rumah sakit untuk mendapatkan bimbingan profesional tentang metode ilmiah untuk menurunkan berat badan dan tetap bugar.
"Berat badan saya naik 44 pon tahun ini, dan diet maupun olahraga tampaknya tidak membantu. Saya mengetahui melalui beberapa saluran bahwa departemen nutrisi di sini dapat membantu menurunkan berat badan, jadi saya memutuskan untuk datang dan menemui dokter," kata Pei Li, seorang pasien di Rumah Sakit Peking Union Medical College.
"Untuk mengelola berat badan secara efektif, kita perlu melakukan penyesuaian di semua area, termasuk diet, olahraga, kesejahteraan psikologis, tidur, dan bahkan lingkungan sekitar. Penting juga untuk mempertimbangkan kesehatan secara keseluruhan, seperti kondisi yang mendasarinya, penyakit kronis, atau faktor psikologis. Menangani semua aspek ini adalah kunci keberhasilan manajemen berat badan," jelas Yu Kang, Direktur Departemen Nutrisi Klinis di rumah sakit tersebut.
"Fokus kita harus bergeser dari mendiagnosis dan mengobati penyakit menjadi mencegahnya dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Manajemen berat badan adalah langkah pertama dalam proses ini, karena membantu mengurangi risiko penyakit kronis. Sasaran kami adalah beralih dari mengobati penyakit ke mencegahnya," ujar Fei Yunyun, Wakil Direktur Eksekutif Departemen Perawatan Kesehatan di rumah sakit tersebut.
Komentar
Berita Lainnya
BPOM Temukan 718.791 Vitamin Ilegal Dijual di Online Shop Selama Pandemi Covid-19 Kesehatan
Kamis, 6 Oktober 2022 13:37:0 WIB

Singapura Hadapi Subvarian Omicron Baru XBB, Harian Naik Lagi 9 Ribu Kasus Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 10:23:40 WIB

Jokowi: 80 Persen Vaksin COVID-19 yang Digunakan Indonesia Berasal dari RRT Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 13:43:44 WIB

Wanita dengan Dada Besar Lebih Gampang Kena Kanker Payudara? Kesehatan
Selasa, 18 Oktober 2022 9:49:9 WIB

Kemenkes: Apotek-Nakes Setop Sementara Obat Sirup! Kesehatan
Rabu, 19 Oktober 2022 8:56:53 WIB

Daftar Obat Sirup yang Dilarang dan Ditarik BPOM Kesehatan
Jumat, 21 Oktober 2022 10:15:51 WIB

Kemenkes: Omicron XBB Terdeteksi di Indonesia Kesehatan
Minggu, 23 Oktober 2022 16:42:29 WIB

Shanghai Mulai Berikan Vaksin Booster COVID-19 yang Dihirup Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:8:34 WIB

Pemerintah Gratiskan Biaya Pengobatan Pasien Gagal Ginjal Akut Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:21:29 WIB

WHO Rilis Peringatan 8 Obat Sirup yang Dilarang BPOM RI Kesehatan
Jumat, 4 November 2022 15:32:48 WIB

Corona Kembali Meningkat, Pemerintah Prediksi Puncaknya 1-2 Bulan Lagi Kesehatan
Jumat, 4 November 2022 18:46:33 WIB

5 Kebiasaan Penyebab Sariawan, Bukan Kurang Makan Buah Kesehatan
Sabtu, 5 November 2022 7:23:52 WIB

5 Sarapan Bergizi untuk Menurunkan Berat Badan Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:42:35 WIB

Vaksin Covid-19 Direkomendasikan Jadi Imunisasi Rutin Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:47:25 WIB

Delta Sungai Yangtze Tingkatkan integrasi melalui digitalisasi Kesehatan
Sabtu, 27 Agustus 2022 1:59:36 WIB