Jumat, 25 Oktober 2024 13:14:9 WIB
Tiongkok dengan Tegas Menentang Sanksi Sepihak dan 'Yurisdiksi Jangka Panjang'
International
Eko Satrio Wibowo

He Yadong, Juru Bicara Kementerian Perdagangan Tiongkok (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Tiongkok dengan tegas menentang sanksi sepihak dan "yurisdiksi jangka panjang", kata He Yadong, Juru Bicara Kementerian Perdagangan negara tersebut, pada hari Kamis (24/10) saat menanggapi pertanyaan tentang sanksi AS terhadap entitas terkait pesawat nirawak Tiongkok.
Amerika Serikat baru-baru ini mengumumkan sanksi terhadap dua entitas Tiongkok, bersama dengan entitas Rusia, dengan mengatakan bahwa mereka terlibat dalam pengembangan, produksi, dan pengiriman pesawat nirawak serang jarak jauh Rusia.
He mengatakan bahwa Tiongkok memiliki langkah-langkah ketat untuk mengendalikan ekspor produk militer dan produk penggunaan ganda terkait, dan mengharuskan perusahaan yang memperdagangkan barang-barang yang dikendalikan secara internasional untuk mematuhi hukum dan peraturan yang relevan.
Sejak awal krisis Ukraina, Tiongkok telah mengeluarkan beberapa pengumuman tentang pengendalian pesawat nirawak, dan telah dengan jelas menetapkan bahwa pesawat nirawak sipil yang tidak dikendalikan tidak boleh digunakan untuk tujuan militer yang melanggar peraturan.
Otoritas terkait telah memperkuat proses pemeriksaan dan persetujuan mereka untuk penerbitan izin ekspor pesawat nirawak sesuai dengan hukum, dan telah mengintensifkan prosedur pemeriksaan mereka untuk ekspor ilegal.
"Tiongkok dengan tegas menentang sanksi sepihak dan 'yurisdiksi jangka panjang' yang tidak memiliki dasar hukum internasional dan tidak diizinkan oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Tiongkok akan dengan tegas melindungi hak dan kepentingan sah kami dari segala tindakan penindasan dan sanksi jahat terhadap perusahaan-perusahaan Tiongkok yang mengutip hubungan mereka dengan Rusia," kata He.
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB

Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB

Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB

Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB

Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB

Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB

AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB

Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB

Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB

Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB

Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB

Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB
