Kamis, 12 Desember 2024 12:48:28 WIB
Tiongkok Desak Upaya Lebih Lanjut untuk Gencatan Senjata Segera dan Tanpa Syarat di Gaza
International
Eko Satrio Wibowo

Fu Cong, Perwakilan Tetap Tiongkok untuk PBB (CMG)
New York, Radio Bharata Online - Komunitas internasional harus bekerja sama untuk mendorong gencatan senjata segera dan tanpa syarat di Jalur Gaza, kata utusan Tiongkok untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa pada hari Rabu (11/12).
Majelis Umum PBB (UNGA) pada hari yang sama mengadopsi dua resolusi tidak mengikat pada sesi khusus daruratnya mengenai masalah Palestina, dengan satu menuntut gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera dan yang lainnya menyerukan Israel untuk mencabut undang-undang barunya yang melarang Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).
Resolusi gencatan senjata disahkan dengan 158 suara mendukung, 9 menentang, dan 13 abstain. Amerika Serikat dan Israel termasuk di antara negara-negara yang memberikan suara menentang resolusi tersebut.
Resolusi yang mendukung operasi UNRWA menerima 159 suara mendukung, 9 menentang, dan 11 abstain.
Berbicara pada sesi tersebut, Perwakilan Tetap Tiongkok untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Fu Cong, mencatat bahwa kedua resolusi tersebut mencerminkan seruan masyarakat internasional untuk keadilan.
Perang selama 14 bulan di Gaza telah mengakibatkan kematian lebih dari 40.000 warga Palestina sejauh ini, sementara para penyintas masih menghadapi kekurangan kebutuhan pokok yang parah dan hidup dalam keputusasaan, kata Fu, seraya mencatat bahwa pemboman Israel yang membabi buta itu sangat mengerikan.
"Dunia tidak dapat kembali ke era yang didominasi oleh hukum rimba, dan kita tidak dapat membiarkan hukum rimba menjadi norma baru. Kita harus mendorong gencatan senjata segera dan tanpa syarat di Gaza. Gencatan senjata sangat penting untuk menyelamatkan nyawa dan memulihkan perdamaian. Mengkaitkan gencatan senjata dengan isu-isu lain atau menetapkan prasyarat untuknya sebenarnya memberi lampu hijau bagi kelanjutan konflik dan bersekongkol dalam pembunuhan yang sedang berlangsung. Kita harus menegakkan otoritas hukum internasional, memenuhi kewajiban kita di bawahnya, dan tidak menoleransi pengecualian apa pun," tegas Fu.
"Kita harus menghidupkan kembali solusi dua negara dengan urgensi yang sangat mendesak. Satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian abadi antara Palestina dan Israel adalah dengan kedua negara hidup berdampingan, dengan keamanan dan pembangunan bersama. Komunitas internasional harus meningkatkan upaya untuk memastikan penerapan solusi dua negara. Saat ini, sangat penting untuk membantu Palestina meningkatkan kemampuan tata kelolanya dan mendukung konsultasi internalnya untuk mencapai kesepakatan tentang pengaturan masa depan untuk Gaza. Pada saat yang sama, kita harus tetap waspada dan menentang tindakan sepihak yang dapat merusak fondasi solusi dua negara, termasuk upaya untuk memperluas wilayah permukiman di Tepi Barat dan mencaplok wilayah tersebut," jelasnya.
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB

Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB

Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB

Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB

Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB

Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB

AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB

Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB

Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB

Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB

Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB

Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB
