Kamis, 20 Maret 2025 13:16:34 WIB
Pengamat Ekonomi Internasional Ini Bicara tentang Target Pertumbuhan 5 Persen Tiongkok
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo

Prof. Dr. Murpin Josua Sembiring Gurky, SE.,M.Si. (Bharata Online)
Jakarta, Radio Bharata Online - "Dua Sesi" Tiongkok, yang merujuk pada pertemuan Kongres Rakyat Nasional (KRN) dan Komite Nasional Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok atau Chinese People's Political Consultative Conference (CPPCC), resmi berakhir pada Rabu (12/3) lalu.
Salah satu hal yang menjadi sorotan dalam acara tahunan itu adalah target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen yang dicanangkan oleh Tiongkok. Menurut pengamat ekonomi internasional, Prof. Dr. Murpin Josua Sembiring Gurky, SE.,M.Si., target tersebut terbilang ambisius.
Murpin menjelaskan bahwa terealisasi atau tidaknya target pertumbuhan ekonomi Tiongkok itu sangat tergantung pada faktor-faktor pendukungnya, terutama dalam hal mengupayakan reformasi ekonomi dan keterbukaan.
"Tentu Tiongkok harus melakukan reformasi ekonomi ya. Artinya meningkatkan investasi dalam teknologi tinggi, mendorong inovasi industri, lalu memperluas akses bagi investor asing," ujarnya dalam podcast Bharata Online bertajuk “Implikasi Hasil Sidang Parlemen ”Dua Sesi" Tiongkok.
Ia pun menyinggung kondisi hubungan Tiongkok-AS yang berpotensi memengaruhi pencapaian target pertumbuhan ekonomi 5 persen tersebut. Menurutnya, Tiongkok harus tetap terbuka memberikan insentif-insentif terhadap perusahaan asing, termasuk yang berasal dari Amerika Serikat.
"Karena jangan lupa lho, banyak sekali perusahaan-perusahaan Amerika berkedudukan beroperasi di Tiongkok. Karena Tiongkok itu infrastrukturnya bagus, (upah) tenaga kerjanya juga lebih murah dibanding dengan di Eropa dan Amerika," katanya.
Selain itu, Ekonom dan Guru Besar Universitas Ciputra Surabaya tersebut juga menekankan bahwa investasi di bidang infrastruktur dan properti, serta urbanisasi dan ketersediaan tenaga kerja merupakan faktor pendukung pentinga tercapainya pertumbuhan ekonomi Tiongkok sebesar 5 persen.
"Kalau ini tidak (dilakukan), saya pikir pertumbuhan ekonomi 5 persen itu belum tentu jadi ya," katanya.
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB

Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB

Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB

Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB

Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB

Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB

Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB

PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB

Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB

Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB

14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB

Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB
