Kamis, 10 April 2025 10:43:15 WIB
Tiongkok Rilis Rincian Penerapan Tarif Tambahan pada Barang-Barang AS
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo

Tangkapan layar pengumuman di situs web Administrasi Umum Bea Cukai Tiongkok (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Administrasi Umum Bea Cukai atau General Administration of Customs(GAC) Tiongkok pada hari Rabu (9/4) mengeluarkan rincian tentang penerapan tarif tambahan sebesar 84 persen pada produk impor AS setelah kenaikan tarif AS.
GAC memposting pengumuman di situs webnya pada hari Rabu (9/4) yang menyatakan bahwa menurut pengumuman sebelumnya dari Komisi Tarif Bea Cukai Dewan Negara, Tiongkok akan menaikkan tarif tambahan pada produk yang diimpor dari AS menjadi 84 persen, berlaku mulai pukul 12:01 pada hari Kamis tanggal 10 April 2025.
Barang yang diekspor dari tempat asal sebelum pukul 12:01 pada tanggal 10 April 2025 dan diimpor ke Tiongkok antara pukul 12:01 pada tanggal 10 April 2025 dan 24:00 pada tanggal 13 Mei 2025 akan dianggap sebagai "barang dalam perjalanan" dan tidak akan dikenakan tarif tambahan.
Menurut pengumuman GAC, mulai pukul 12:01 pada tanggal 10 April 2025 semua barang yang dinyatakan untuk impor yang berasal dari AS akan dikenakan tarif tambahan. Hal itu akan didasarkan pada metode perpajakan terkini dan tarif yang berlaku yang terdiri dari jumlah tarif negara yang paling disukai saat ini atau tarif sementara dan tarif tambahan yang telah diterapkan.
Untuk "barang dalam perjalanan", importir dapat mengajukan permohonan pengecualian dari tarif tambahan tetapi diharuskan untuk memverifikasi status transportasi barang asal AS, dan mengonfirmasi bahwa kendaraan pengangkut yang membawa barang tersebut berangkat dari tempat asal sebelum pukul 12:01 pada tanggal 10 April 2025, dan bahwa barang yang relevan telah dideklarasikan untuk diimpor sebelum pukul 24:00 pada tanggal 13 Mei 2025.
Untuk "barang dalam perjalanan" yang mengajukan pengecualian dari tarif tambahan, deklarasi impor harus dilakukan setelah kendaraan pengangkut yang membawa barang tersebut memasuki Tiongkok.
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB

Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB

Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB

Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB

Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB

Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB

Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB

PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB

Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB

Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB

14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB

Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB
