Jumat, 6 September 2024 12:47:18 WIB
Presiden Tiongkok dan Rwanda Tingkatkan Hubungan Bilateral
International
Eko Satrio Wibowo

Presiden Tiongkok Xi Jinping (kanan) dan Presiden Rwanda Paul Kagame (kiri) berjabat tangan - CMG
Beijing, Radio Bharata Online - Presiden Tiongkok, Xi Jinping, pada hari Kamis (5/9) bertemu dengan Presiden Rwanda, Paul Kagame, yang berada di Beijing untuk menghadiri KTT Forum Kerja Sama Tiongkok-Afrika 2024 atau Forum on China-Africa Cooperation (FOCAC).
Kedua pemimpin tersebut bersama-sama mengumumkan peningkatan hubungan bilateral menjadi kemitraan strategis yang komprehensif.
Selama pertemuan yang diadakan pada Kamis malam di Balai Agung Rakyat, Xi menunjukkan bahwa Partai Komunis Tiongkok dan Front Patriotik Rwanda berpegang pada prinsip melayani publik dan memerintah untuk rakyat. Mereka telah mencapai hasil yang luar biasa dalam membangun partai dan memimpin pembangunan nasional, serta memperoleh dukungan luas dari rakyat mereka.
Xi mengatakan Tiongkok mendukung Rwanda dalam mengikuti jalur pembangunan yang independen dan bersedia memperdalam pertukaran pengalaman partai dan pemerintahan nasional, meningkatkan kepercayaan politik bersama, memperluas konsensus ideologis, dan maju bersama di jalur masing-masing menuju modernisasi.
Xi menekankan bahwa KTT FOCAC Beijing menghadirkan peluang bersejarah untuk meningkatkan dan memajukan hubungan Tiongkok-Rwanda. Tiongkok bersedia bekerja sama dengan Rwanda untuk melaksanakan hasil-hasil pertemuan puncak tersebut, memperkuat kerja sama di berbagai bidang seperti infrastruktur, pertanian, dan aplikasi satelit, mengintensifkan upaya dalam menjalankan Institut Konfusius di Universitas Rwanda dan Lokakarya Luban, serta mencapai lebih banyak hasil dalam kerja sama Sabuk dan Jalan yang bermutu tinggi antara kedua negara.
Tiongkok menghargai peran positif Rwanda dalam menjaga perdamaian dan keamanan di Afrika, dan siap untuk memperdalam kerja sama dengan Rwanda dalam pemeliharaan perdamaian dan bidang-bidang lainnya, imbuh Xi.
Sementara itu, Kagame mengatakan bahwa ia masih memiliki kenangan yang jelas tentang kunjungan bersejarah Presiden Xi ke Rwanda pada tahun 2018. Rakyat Rwanda dan Tiongkok memiliki cita-cita dan keyakinan yang sama, yakni keduanya menganjurkan multilateralisme dan menghormati kemerdekaan yang berdaulat.
Rwanda dengan tegas menganut prinsip Satu Tiongkok dan mendukung reunifikasi nasional Tiongkok. Sikap ini dibangun di atas fondasi persahabatan dan saling pengertian antara kedua negara, kata presiden Rwanda.
Kagame menyampaikan rasa terima kasih kepada Presiden Xi atas kepemimpinannya yang krusial dalam mempromosikan perdamaian dan keamanan di Afrika, memperkuat persatuan dan kerja sama Afrika, serta memperdalam kerja sama yang bersahabat antara Afrika dan Tiongkok.
Ia mengatakan Rwanda memandang Tiongkok sebagai teman dan mitra yang dapat dipercaya untuk jangka panjang, dan bersedia memperkuat pertukaran pengalaman tata kelola dengan Tiongkok, memajukan kerja sama praktis di berbagai bidang, dan bersama-sama melaksanakan tiga inisiatif global utama yang diusulkan oleh Presiden Xi.
Kedua pihak mengeluarkan pernyataan bersama tentang promosi bersama pelaksanaan tiga inisiatif global utama, yaitu Inisiatif Pembangunan Global, Inisiatif Keamanan Global, dan Inisiatif Peradaban Global.
Selama pertemuan puncak, yang berlangsung dari Rabu (4/9) hingga Jum'at (6/9), Tiongkok dan Rwanda juga menandatangani beberapa perjanjian kerja sama bilateral di berbagai bidang seperti mempromosikan pelaksanaan Inisiatif Pembangunan Global, ekspor madu ke Tiongkok, komunikasi digital dan informasi, serta media berita.
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB

Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB

Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB

Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB

Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB

Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB

AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB

Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB

Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB

Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB

Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB

Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB
