Senin, 3 Maret 2025 15:7:33 WIB
Bunga Musim Semi Dorong Pariwisata di Sichuan dan Guizhou
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo

Zheng Xingping, seorang turis (CMG)
Sichuan, Radio Bharata Online - Bunga musim semi telah mendongkrak pariwisata di provinsi Sichuan dan Guizhou di barat daya Tiongkok.
Di Kabupaten Gaoxian, Sichuan, ratusan hektar bunga rapeseed telah mekar penuh dan menyelimuti lahan di Taman Pertanian Modern Gandum dan Minyak di daerah tersebut. Kereta wisata melintas di ladang dan menawarkan pemandangan lanskap yang unik bagi wisatawan.
"Saya membawa anak saya untuk menikmati musim semi, dan rasanya luar biasa. Bunga rapeseed ada di mana-mana dan penuh dengan kesegaran," kata Zheng Xingping, seorang turis.
Taman ini tidak hanya menawarkan wisata. Taman ini juga menjadi tempat untuk wisata edukasi, tempat para mahasiswa seni menggambar untuk menggambarkan pemandangan musim semi dengan kuas mereka. Ada juga rute bersepeda dan promosi produk pertanian lokal. Kegiatan ini menarik hampir 10.000 pengunjung ke taman setiap hari.
"(Pariwisata) telah mendongkrak penjualan dan tampilan hasil pertanian lokal kami serta pengembangan serangkaian industri, seperti bisnis katering dan rekreasi. Selanjutnya, setelah panen rapeseed, kami akan menggunakan fasilitas drainase dan irigasi yang dibangun untuk mengisi ladang dengan air dan menanam padi seluas 667 hektar untuk memaksimalkan penggunaan lahan dengan berbagai hasil pertanian," ungkap Li Guangjun, Direktur Kantor Administrasi Taman Pertanian Modern Gandum dan Minyak tersebut.
Di Kota Fa'er, Kota Liupanshui di Guizhou, bunga sakura juga sedang mekar penuh, menarik banyak wisatawan untuk mengabadikan pemandangan yang indah itu.
"Saya mendengar tentang pemandangan bunga sakura yang cantik di Fa'er dahulu kala, jadi saya khusus datang bersama saudara perempuan saya hari ini untuk mengambil gambarnya," kata Tao Jiaying, seorang wisatawan.
Kota Fa'er terkenal dengan ceri Agate Red yang memiliki warna lebih cerah, daging lebih segar, dan rasa lebih manis daripada ceri biasa. Kini produksi ceri lokal telah menjadi industri utama di Kota Fa'er dan diperkirakan akan mencapai 4.800 ton tahun ini.
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB

Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB

Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB

Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB

Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB

Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB

Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB

PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB

Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB

Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB

14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB

Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB
