Selasa, 29 Oktober 2024 13:1:45 WIB

Perwakilan Tiongkok di PBB Desak Upaya Lebih Besar untuk Hentikan Permusuhan di Sudan
International

Eko Satrio Wibowo

banner

Dai Bing, Wakil Tetap Tiongkok untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (CMG)

New York, Radio Bharata Online - Seorang utusan Tiongkok untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa menegaskan kembali pada hari Senin (28/10) bahwa upaya yang lebih kuat harus dilakukan untuk mendorong gencatan senjata di Sudan melalui mediasi dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada negara yang dilanda perang tersebut.

Dai Bing, Wakil Tetap Tiongkok untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, menyampaikan pernyataan tersebut pada pengarahan Dewan Keamanan tentang situasi di Sudan.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengatakan dalam pertemuan tersebut bahwa delapan belas bulan telah berlalu sejak pertempuran brutal meletus antara Angkatan Bersenjata Sudan dan Pasukan Dukungan Cepat. Penderitaan terus bertambah setiap harinya, dengan hampir 25 juta orang kini membutuhkan bantuan.

Dalam sambutannya, Guterres menguraikan tiga prioritas utama untuk melindungi warga sipil di Sudan. Pertama, kedua belah pihak harus segera menyetujui penghentian permusuhan; kedua, warga sipil harus dilindungi; dan ketiga, bantuan kemanusiaan harus mengalir.

Memperhatikan Tiongkok telah menyediakan banyak kiriman makanan dan pasokan medis ke Sudan sejak konflik dimulai, Dai mengatakan negara tersebut bersedia untuk terus membantu Sudan meredakan krisis kemanusiaan dan memainkan peran konstruktif dalam mempromosikan perdamaian dan stabilitas di negara tersebut.

"Tiongkok telah mencatat laporan Sekretaris Jenderal tentang perlindungan warga sipil di Sudan. Seperti yang disebutkan dalam laporan tersebut, cara paling efektif untuk melindungi warga sipil adalah dengan menghentikan konflik. Tiongkok percaya bahwa resolusi Dewan Keamanan tentang gencatan senjata harus dipatuhi, komitmen yang dibuat oleh semua pihak dalam Deklarasi Jeddah harus dilaksanakan sepenuhnya, situasi harus diredakan sesegera mungkin, dan perluasan konflik harus dihindari dengan cara apa pun," kata Dai.

Utusan tersebut meminta pihak-pihak yang bertikai untuk mengutamakan kepentingan negara dan rakyat, mengganti konfrontasi militer dengan penyelesaian politik, dan kembali ke jalur dialog dan negosiasi untuk mengakhiri pertempuran sesegera mungkin.

Dewan Keamanan harus memainkan peran yang lebih positif, imbuh Dai, sambil mendesak upaya mediasi yang lebih kuat dan terpadu oleh masyarakat internasional.

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner