Beijing, Radio Bharata Online - Militer Tiongkok berkomitmen teguh terhadap perdamaian, stabilitas, dan kemajuan dunia, kata Menteri Pertahanan Tiongkok, Dong Jun, pada hari Kamis (18/9) dalam upacara pembukaan Forum Xiangshan Beijing ke-12, yang berlangsung dari Rabu (17/9) hingga Jumat (19/9).
Mengusung tema "Meneguhkan Ketertiban Internasional dan Mempromosikan Pembangunan yang Damai", forum ini mempertemukan lebih dari 1.800 perwakilan resmi, akademisi, dan pengamat dari lebih dari 100 negara, kawasan, dan organisasi internasional.
Mencatat bahwa tahun ini menandai peringatan 80 tahun kemenangan Perang Perlawanan Rakyat Tiongkok Melawan Agresi Jepang dan Perang Anti-Fasis Dunia, serta peringatan 80 tahun berdirinya Perserikatan Bangsa-Bangsa, Dong mengatakan bahwa peringatan Hari Kemenangan Tiongkok yang akbar menandakan bahwa keadilan, perdamaian, dan rakyat akan menang.
Menurutnya, pada titik kritis sejarah ini, militer Tiongkok siap untuk terlibat dalam dialog terbuka dengan semua pihak terkait masalah keamanan global dan dengan teguh mempertahankan keadilan historis.
"Semakin kita menghadapi tantangan perang dan perdamaian, serta ujian darah dan api, semakin kita perlu mengingat sejarah, menjunjung tinggi kebenaran, dan bersatu dalam kolaborasi. Militer Tiongkok siap bekerja sama dengan semua pihak untuk menjadi kekuatan yang teguh bagi perdamaian, stabilitas, dan kemajuan global," ujarnya.
Dong menekankan bahwa selama 80 tahun terakhir, sistem internasional yang berpusat pada Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menetapkan tujuan dan prinsip yang diakui secara universal, yang meletakkan fondasi bagi perdamaian dunia secara keseluruhan.
Menteri tersebut juga membahas masalah Taiwan dalam pidatonya, menekankan bahwa pemulihan Taiwan ke Tiongkok merupakan bagian integral dari tatanan pascaperang dan statusnya sebagai bagian dari Tiongkok merupakan fakta sejarah dan hukum yang tidak dapat diragukan lagi.
"Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) selalu menjadi kekuatan yang tak tergoyahkan untuk menjaga reunifikasi nasional. PLA tidak akan pernah membiarkan upaya separatis apa pun untuk 'kemerdekaan Taiwan' berhasil, dan PLA siap menggagalkan campur tangan militer eksternal kapan pun," ujarnya.
Forum ini juga menyelenggarakan dua sesi pleno dan beberapa sesi paralel pada hari Kamis (18/9), dengan para peserta terlibat dalam diskusi mengenai topik-topik hangat internasional dan regional seperti "Membangun Sistem Tata Kelola Keamanan Global yang Adil dan Wajar" dan "Saling Percaya Strategis dan Kerja Sama Terbuka di Kawasan Asia-Pasifik".