Rabu, 26 Juli 2023 13:23:5 WIB

Pasar Komputasi Awan Tiongkok Diprediksi Capai 1 Triliun Yuan Lebih pada Tahun 2025
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Li Wei, Wakil Direktur Cloud Computing and Big Data Research Institute di bawah China Academy of Information and Communications Technology (CMG)

Beijing, Radio Bharata Online - Sebuah laporan industri yang dirilis pada hari Selasa (25/7) mengungkapkan bahwa pasar komputasi awan di Tiongkok diperkirakan akan melampaui satu triliun yuan (sekitar 2.100 triliun rupiah) pada tahun 2025.

Menurut Buku Putih Komputasi Awan (2023) yang dirilis oleh Akademi Teknologi Informasi dan Komunikasi Tiongkok, pasar komputasi awan Tiongkok masih berada dalam periode perkembangan pesat, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan lebih dari 40 persen.

Data dari laporan tersebut menunjukkan bahwa pada tahun 2022, industri komputasi awan global mencapai sekitar 3,5 triliun yuan (sekitar 7.348 triliun rupiah), dengan tingkat pertumbuhan sebesar 19 persen. Diharapkan pasar akan tetap stabil, didorong oleh meningkatnya permintaan untuk model besar dan daya komputasi serta pasar komputasi awan global akan terus menikmati peningkatan yang stabil hingga sekitar 10 triliun yuan (sekitar 21.000 triliun rupiah) pada tahun 2026.

Menurut laporan tersebut, pada tahun 2022, pasar komputasi awan Tiongkok akan mencapai 455 miliar yuan (sekitar 955 triliun rupiah), meningkat 40,91 persen dibandingkan tahun 2021. Dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan global sebesar 19 persen, pasar komputasi awan Tiongkok masih dalam masa perkembangan pesat. Diperkirakan bahwa ukuran pasar keseluruhan komputasi awan Tiongkok akan melebihi satu triliun yuan (sekitar 2.100 triliun rupiah) pada tahun 2025.

Dari perspektif produsen, pertumbuhan operator yang kuat mendorong babak baru perkembangan komputasi awan. Data laporan keuangan menunjukkan bahwa pasar komputasi awan operator telekomunikasi tumbuh pesat pada tahun 2022.

Tianyi Cloud, Mobile Cloud, dan China Unicom Cloud, yang didominasi oleh tiga bisnis yang dikelola negara, yakni China Telecom, China Unicom, dan China Mobile, melaporkan pendapatan masing-masing sebesar 57,9 miliar yuan (sekitar 122 triliun rupiah), 50,3 miliar yuan (sekitar 105 triliun rupiah), dan 36,1 miliar yuan (sekitar 76 triliun rupiah), semuanya dengan tingkat pertumbuhan melebihi 100 persen, jauh melebihi rata-rata industri nasional.

"Dari perspektif pasar, perusahaan memiliki permintaan yang besar untuk komputasi awan. Dari perusahaan internet kecil dan menengah yang awalnya masuk ke cloud hingga perusahaan pusat dan perusahaan milik negara berskala besar saat ini yang masuk ke cloud, dan lebih banyak lagi perusahaan kecil dan menengah di industri tradisional yang mendapatkan akses ke cloud, hal ini menandai bahwa seluruh pasar komputasi awan di Tiongkok terus berkembang secara eksplosif," jelas Li Wei, Wakil Direktur Cloud Computing and Big Data Research Institute di bawah China Academy of Information and Communications Technology.

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner