Jumat, 26 Mei 2023 13:27:47 WIB

Petani Kopi Tiongkok Raup Untung Imbas Kenaikan Harga
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Wang Jiamei, petani kopi yang memiliki perkebunan di Desa Dakaihe Pu'er (CMG)

Yunnan, Radio Bharata Online - Kenaikan harga biji kopi dunia merupakan kabar baik bagi petani Tiongkok di Kota Pu'er, Provinsi Yunnan di barat daya Tiongkok. Yunnan adalah wilayah penanaman kopi terbesar di negara itu, dengan setengah dari produksi kopinya di Pu'er, membuatnya mendapat gelar ibu kota kopi.

Dengan kondisi alam yang mendukung, Pu'er tidak hanya terkenal dengan teh fermentasinya, tetapi juga kopi Arabika. Tahun ini, booming pasar menghasilkan keuntungan bagi petani kopi seperti Wang Jiamei, yang memiliki perkebunan di Desa Dakaihe Pu'er. Wang mengatakan semua buah kopinya telah dipetik, bahkan sebelum dipanen.

"Area penanaman kopi kami telah berkembang menjadi lebih dari 60 mu (atau 4 hektar), dengan pendapatan naik beberapa kali lipat. Harga kopi mencapai rekor tertinggi tahun ini. Buah kopi bisa dijual seharga lima yuan per kilogram," kata Wang.

Sementara itu, harga biji kopi mentah juga naik ke level tertinggi baru.

"Harga biji kopi yang belum disangrai telah tumbuh dari titik terendah kurang dari 13 yuan (sekitar 27 ribu rupiah) per kilogram menjadi sekitar 37 yuan (sekitar 78 ribu rupiah) per kilogram pada hari-hari ini," ungkap Liu Haifeng, Wakil Manajer Pusat Perdagangan Kopi Internasional Yunnan.

Menurut sebuah laporan oleh Pu'er Daily, kota itu mengekspor biji kopi hijau senilai 462 juta yuan (sekitar 980 miliar rupiah) tahun lalu, melonjak hampir 300 persen dari tahun ke tahun.

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner