Kamis, 7 November 2024 10:36:59 WIB

Strategi Indonesia: Lawatan Prabowo ke Tiongkok dan AS
Indonesia

Kompas/Endro

banner

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengatakan bahwa Tiongkok merupakan mitra kunci untuk memastikan perdamaian dan stabilitas di kawasan. Hal itu disampaikan Prabowo saat melakukan kunjungan kehormatan ke Presiden Tiongkok Xi Jinping di Balai Besar Rakyat di Beijing, pada Senin (1/4/2024) waktu setempat.(Dok. Kemenhan)

JAKARTA, Radio Bharata Online – Presiden Prabowo Subianto akan melakukan kunjungan kenegaraan penting ke Tiongkok dan Amerika Serikat mulai Jumat (8/11), hingga Minggu (24/11).  Kunjungan ini bukan sekadar mempererat hubungan bilateral, tetapi juga menegaskan kepentingan geopolitik dan geostrategi Indonesia dalam menjaga stabilitas kawasan Indo-Pasifik. 

Dalam persaingan antara dua kekuatan besar, yaitu Tiongkok dan Amerika Serikat, Indonesia berusaha menjaga keseimbangan dengan pendekatan bebas-aktif yang konsisten. Indonesia mengambil peran sebagai penyeimbang di kawasan strategis ini, karena kebijakan bebas-aktif menjadi landasan utama, yang memastikan Indonesia tetap mempertahankan kedaulatannya tanpa harus memihak salah satu blok kekuatan global. 

Kunjungan Presiden Prabowo juga mencerminkan komitmen Indonesia terhadap kebijakan bebas-aktif, yang menjadi landasan politik luar negeri Indonesia. Sikap ini penting bagi Indonesia yang tidak ingin terjebak dalam polarisasi geopolitik antara Tiongkok dan Amerika Serikat.  Indonesia berupaya membangun hubungan yang saling menguntungkan dengan kedua belah pihak tanpa harus berpihak, demi menjaga stabilitas kawasan yang damai dan kondusif. 

Sebagai negara yang berperan dalam ASEAN, Indonesia juga membawa nilai-nilai non-blok dalam setiap kebijakan luar negerinya, dengan mendorong penyelesaian konflik secara damai, dan memperkuat dialog diplomatik untuk meredakan ketegangan di Indo-Pasifik. 

Dari perspektif geopolitik, kunjungan Prabowo menjadi simbol peran Indonesia sebagai negara “penengah” yang berkomitmen menjaga stabilitas regional, di tengah meningkatnya rivalitas antara Tiongkok dan Amerika Serikat. 

Indonesia memahami bahwa keterlibatan aktif dalam diplomasi multilateral sangat penting, untuk memastikan tidak adanya dominasi sepihak dari kekuatan besar di Indo-Pasifik. Selain itu, Indonesia berupaya untuk memperkuat kerja sama ekonomi dan keamanan dengan kedua negara tersebut, agar mampu memainkan peran sebagai penyeimbang yang konstruktif di kawasan. 

Kunjungan kenegaraan ini merupakan manifestasi dari kepentingan geopolitik dan geostrategi Indonesia, untuk memperkuat posisinya sebagai negara yang netral dan independen, sambil berperan aktif menjaga keseimbangan kekuatan di Indo-Pasifik. (Kompas)

Komentar

Berita Lainnya

Memperkuat Ketahanan Pangan Nasional Indonesia

Rabu, 5 Oktober 2022 17:33:33 WIB

banner
Pertemuan P20 di Buka Indonesia

Kamis, 6 Oktober 2022 14:20:55 WIB

banner