Selasa, 8 April 2025 13:4:11 WIB

Tiongkok akan Tegas Ambil Tindakan Balasan Jika AS Tingkatkan Perang Tarif
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Tangkapan layar yang menunjukkan pengumuman Kementerian Perdagangan Tiongkok (CMG)

Beijing, Radio Bharata Online - Kementerian Perdagangan Tiongkok mengatakan pada hari Selasa (8/4) bahwa Tiongkok akan dengan tegas mengambil tindakan balasan untuk melindungi hak dan kepentingannya sendiri jika Amerika Serikat meningkatkan perang tarifnya.

Seorang juru bicara kementerian tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Presiden AS, Donald Trump, mengancam pada hari Senin (7/4) untuk mengenakan tarif tambahan sebesar 50 persen pada impor Tiongkok, dan Tiongkok dengan tegas menentang hal ini.

Trump telah menandatangani perintah eksekutif tentang apa yang disebut "tarif timbal balik", yang mengenakan "tarif dasar minimum" sebesar 10 persen pada semua barang impor dan tarif yang lebih tinggi pada mitra dagang tertentu. Ia menambahkan tarif sebesar 34 persen pada impor dari Tiongkok, yang akan mulai berlaku pada tanggal 9 April 2025.

Jubir itu mengatakan apa yang disebut 'tarif timbal balik' yang dikenakan oleh AS terhadap Tiongkok tidak berdasar dan merupakan tindakan intimidasi sepihak yang umum, dan tindakan balasan yang telah diambil Tiongkok sepenuhnya dibenarkan untuk melindungi kedaulatannya sendiri, kepentingan keamanan dan pembangunan, dan mempertahankan tatanan perdagangan internasional yang normal.

Menurutnya, ancaman AS untuk menaikkan tarif terhadap Tiongkok adalah kesalahan yang sangat fatal yang sekali lagi memperlihatkan sifat pemerasan AS, yang tidak akan pernah diterima Tiongkok. Ia juga menambahkan bahwa jika Amerika Serikat menolak untuk mengubah arah, Tiongkok tidak akan gentar dan akan membalas dengan cara yang sama.

Jubir tersebut menegaskan kembali bahwa tidak ada pemenang dalam perang dagang dan proteksionisme tidak memiliki jalan keluar, seraya menekankan bahwa taktik tekanan dan ancaman bukanlah cara yang tepat untuk menghadapi Tiongkok.

Ia juga mengatakan Tiongkok mendesak Amerika Serikat untuk segera memperbaiki kesalahannya, membatalkan semua tindakan tarif sepihak terhadap Tiongkok, menghentikan penindasan ekonomi dan perdagangannya terhadap Tiongkok, dan menyelesaikan perbedaan dengan Tiongkok dengan baik melalui dialog yang setara atas dasar saling menghormati.

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner