Sabtu, 22 Februari 2025 12:5:28 WIB

Warga Prancis Sumbangkan 600 Foto Kejahatan Perang Jepang ke Tiongkok
International

Eko Satrio Wibowo

banner

Marcus Detrez, warga Prancis (CMG)

Shanghai, Radio Bharata Online - Balai Peringatan Shanghai Songhu untuk Perang Perlawanan terhadap Agresi Jepang di Tiongkok pada hari Kamis (20/2) secara resmi menerima lebih dari 600 foto bersejarah yang mendokumentasikan kekejaman yang dilakukan oleh penjajah Jepang selama Perang Dunia II di Tiongkok.

Disumbangkan oleh warga Prancis, Marcus Detrez, foto-foto tersebut diambil oleh kakeknya di Shanghai pada tahun 1930-an, termasuk serangkaian gambar mengerikan yang mendokumentasikan kekejaman masa perang yang dilakukan oleh tentara Jepang selama Perang Perlawanan Rakyat Tiongkok terhadap Agresi Jepang (1931-1945).

"Berkat foto-foto tersebut, dan berkat foto-foto ini, kita sekarang tahu bahwa (ada) banyak pembantaian yang mengerikan," kata Detrez.

Detrez memperkenalkan bahwa ia pertama kali menemukan foto-foto tersebut pada tahun 2021 saat ia sedang membersihkan garasi kakeknya. Ia pertama kali menemukan 170 foto, tetapi dalam penyortiran berikutnya, total 622 gambar terkait ditemukan. Sebagian besar foto-foto ini disertai dengan catatan tulisan tangan kakeknya di bagian belakang, jelas Detrez.

Pria Prancis berusia 26 tahun itu juga mencatat bahwa foto-foto ini diambil oleh kakeknya, yang bekerja di perkebunan di wilayah Konsesi Prancis di Shanghai pada tahun 1930-an. Ia menggunakan kameranya untuk merekam pengeboman Jepang di Shanghai dan pembantaian warga sipil Tiongkok.

"Saya mencari foto kakek saya, saya pergi ke garasi di rumah keluarga saya, dan saya menemukan kotak lain, dan foto-foto itu ada di dalamnya," kata Detrez.

Setelah mengetahui latar belakang yang mendalam dari foto-foto ini, Detrez, ditemani oleh dua orang teman, tiba di Tiongkok untuk menyumbangkan foto-foto yang penting secara historis tersebut.

"Saya pikir apa yang kami lakukan di sini adalah mencoba untuk mengisi kekosongan dalam pendidikan Barat, karena periode sejarah ini tidak pernah benar-benar dibicarakan dalam pengajaran mereka," ujar Zhong Haosong, teman Detrez.

"Tentu saja, saya merasa sejarah tidak bisa disembunyikan seperti ini, jadi kami harus mengatakan kebenaran kepada dunia," tutur Detrez.

Sekarang, setelah Balai Peringatan Songhu Shanghai untuk Perang Perlawanan terhadap Agresi Jepang menerima foto-foto tersebut, penilaian profesional akan dilakukan di bawah bimbingan Administrasi Warisan Budaya Nasional dan otoritas terkait.

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner