Minggu, 9 Februari 2025 8:43:29 WIB
Hamas akan Bebaskan Tiga Sandera Israel saat Gencatan Senjata di Gaza Berakhir
International
AP Wira

Orang-orang berjalan di sepanjang jalan setapak yang dikelilingi reruntuhan bangunan yang hancur di kamp Jabalia, Gaza, 7 Februari 2025. /CFP
JAKARTA, Radio Bharata Online - Israel telah menerima dari Hamas, melalui negara-negara mediasi, nama tiga sandera Israel yang akan dibebaskan dari Gaza pada hari Sabtu sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata-sandera, kantor perdana menteri Israel mengatakan pada hari Jumat dalam sebuah pernyataan.
Sebagai gantinya, Hamas mengatakan Israel akan membebaskan 183 tahanan dan tawanan Palestina, termasuk 18 yang menjalani hukuman seumur hidup, 54 yang menjalani hukuman panjang, dan 111 yang ditahan di Gaza selama konflik Israel-Hamas.
Tiga sandera Israel, yang diculik dalam serangan yang dipimpin Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober 2023, adalah Ohad Ben Ami, 56, warga negara ganda Israel-Jerman; Eli Sharabi, 52; dan Or Levy, 34.
Menurut laporan media Israel, istri Ben Ami juga diculik pada 7 Oktober, tetapi dibebaskan setelah 54 hari ditawan sebagai bagian dari kesepakatan penyanderaan sebelumnya.
Ini akan menjadi pertukaran sandera-tahanan kelima di bawah tahap pertama perjanjian gencatan senjata. Empat pertukaran sebelumnya menghasilkan pembebasan 18 sandera dari Gaza dan sekitar 600 tahanan Palestina dari penjara Israel.
Berlaku efektif pada 19 Januari, fase pertama perjanjian gencatan senjata yang berdurasi 42 hari menetapkan bahwa Hamas akan membebaskan 33 sandera, sementara Israel akan membebaskan ratusan tahanan Palestina.
Meskipun mengalami kendala, gencatan senjata selama 42 hari dan pertukaran sandera dengan tawanan yang dilaksanakan dengan dukungan AS dan mediasi oleh Mesir dan Qatar telah berhasil dilaksanakan.
Namun kekhawatiran kesepakatan itu bisa gagal sebelum semua sandera bebas telah berkembang sejak seruan mengejutkan Presiden AS Donald Trump agar warga Palestina dipindahkan dari Gaza dan agar daerah kantong itu diserahkan ke Amerika Serikat dan dikembangkan menjadi "Riviera Timur Tengah."
Negara-negara Arab dan kelompok Palestina telah menolak usulan tersebut, yang menurut para kritikus akan menjadi pembersihan etnis.
Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyambut baik intervensi Trump dan menteri pertahanannya memerintahkan militer untuk membuat rencana guna mengizinkan warga Palestina yang ingin meninggalkan Gaza untuk melakukannya.
Negosiasi tahap kedua dimulai minggu ini dengan tujuan memulangkan sandera yang tersisa dan menyetujui penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza sebagai persiapan untuk mengakhiri perang secara permanen.
Kelompok bersenjata pimpinan Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang.
Sebagai tanggapan, Israel melancarkan perang udara dan darat di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 47.000 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan Gaza, dan menghancurkan daerah kantong sempit itu. [CGTN]
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB

Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB

Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB

Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB

Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB

Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB

AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB

Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB

Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB

Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB

Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB

Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB
