Sabtu, 14 Juni 2025 10:29:27 WIB

Dunia Bereaksi Terhadap Serangan Israel ke Iran
International

AP Wira

banner

Asap mengepul setelah ledakan di Teheran, Iran, 13 Juni 2025. /VCG

JAKARTA, Radio Bharata Online - Para pemimpin dunia mendesak pengendalian diri pada hari Jumat setelah Israel menggempur Iran, menyerang lokasi nuklir dan militer serta menewaskan tokoh-tokoh senior.

PBB: Pengekangan maksimal

Kepala PBB Antonio Guterres meminta "kedua pihak untuk menunjukkan pengendalian diri semaksimal mungkin, menghindari dengan segala cara agar tidak terjerumus ke dalam konflik yang lebih dalam, suatu situasi yang sulit ditanggung oleh kawasan tersebut," menurut seorang juru bicara.

Guterres "sangat prihatin" dengan serangan Israel terhadap instalasi nuklir di tengah negosiasi AS-Iran yang sedang berlangsung.

Rusia: Tidak dapat diterima dan tidak beralasan

"Rusia prihatin dan mengutuk peningkatan ketegangan yang tajam," kata juru bicara Dmitry Peskov kepada kantor berita pemerintah, menyebut serangan itu "tidak dapat diterima" dan "tidak beralasan." Kedutaan Besar Rusia di Tel Aviv mendesak warga Rusia di Israel untuk meninggalkan negara itu.

Tiongkok: Sangat khawatir

"Pihak Tiongkok ... sangat khawatir akan konsekuensi serius yang mungkin ditimbulkan oleh tindakan tersebut," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Lin Jian, seraya menyerukan "pihak-pihak terkait untuk mengambil tindakan yang mendorong perdamaian dan stabilitas regional serta menghindari eskalasi ketegangan lebih lanjut."

Uni Eropa: Diplomasi adalah jalan terbaik ke depan

"Situasi di Timur Tengah berbahaya. Saya mendesak semua pihak untuk menahan diri dan mencegah eskalasi lebih lanjut. Diplomasi tetap menjadi jalan terbaik ke depan, dan saya siap mendukung segala upaya diplomatik menuju de-eskalasi," kata kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Kaja Kallas.

Irak: Ancaman bagi perdamaian internasional

Irak mengutuk keras serangan tersebut, dengan mengatakan: "Tindakan ini merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap prinsip-prinsip dasar hukum internasional dan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan merupakan ancaman serius bagi perdamaian dan keamanan internasional."

Yordania: Tidak ada medan perang

"Yordania tidak pernah dan tidak akan membiarkan pelanggaran apa pun di wilayah udaranya, menegaskan kembali bahwa Kerajaan tidak akan menjadi medan pertempuran untuk konflik apa pun," kata seorang juru bicara pemerintah kepada AFP, setelah Yordania menutup wilayah udaranya.

Turki: Tindakan agresif

"Serangan Israel terhadap tetangga kita, Iran, adalah provokasi yang jelas yang mengabaikan hukum internasional," kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang mendesak masyarakat internasional untuk "mengakhiri banditisme Israel."

Tunisia: Pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan Iran

Kementerian Luar Negeri Tunisia menggambarkan serangan itu sebagai "pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan dan keamanan Iran," dan memperingatkan bahwa tindakan tersebut mengancam perdamaian dan stabilitas tidak hanya di kawasan tetapi juga secara global.

Tunisia menyatakan solidaritasnya dengan rakyat Iran dan menyerukan kepada masyarakat internasional, khususnya Dewan Keamanan PBB, untuk mengambil tindakan mendesak dan tegas guna menghentikan serangan dan memastikan akuntabilitas, kata pernyataan itu.

Libya: Serangan Israel merupakan ancaman bagi perdamaian dan keamanan regional

Mengecam serangan militer Israel terhadap Iran semalam, Kementerian Luar Negeri Libya mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Eskalasi serius ini ... merupakan ancaman bagi perdamaian dan keamanan regional dan internasional."

Kementerian mendesak pihak-pihak yang terlibat untuk "menyelesaikan perselisihan secara damai melalui dialog dan jalur diplomatik," kata pernyataan itu. [CGTN]

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner