Selasa, 25 Juli 2023 7:46:48 WIB

Indonesia Jangan Lengah, Pesan Penting Sri Mulyani
Ekonomi

AP Wira

banner

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membagikan perkembangan terkini terkait dengan ekonomi dunia/Foto: (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

JAKARTA, Radio Bharata Online -  Seusai menghadiripertemuan Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) G20 di Gujarat, India, minggu lalu. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membagikan perkembangan terkini terkait dengan ekonomi dunia.

Dikatakan oleh Sri Mulyani menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20 bertemu paling tidak lima kali dalam setahun. Pertemuan pada pertengahan Juli lalu di India, merupakan pertemuan yang ketiga dalam tahun ini.

Masing-masing dari menteri keuangan dan gubernur bank sentral membahas mengenai perkembangan ekonomi dunia dan kondisi negaranya. Sayangnya, kondisi ekonomi global belum kembali ke kondisi normal. Alih-alih bangkit, ekonomi global malah melemah.

Dalam Konferensi Pers ABPN Kita Edisi Juli 2023, Sri Mulyani memaparkan, "Suasananya tidak dalam suasana yang cukup baik, banyak yang menggambarkan kondisinya melemah meski diakui pelemahannya tidak seburuk seperti yang diprediksikan tahun lalu," 

Bukti pelemahan ini tergambar dalam Purchasing Managers' Index (PMI) yang kontraktif di banyak negara maju. Menteri Keuangan Sri Mulyani menuturkan sebanyak 61,9% negara-negara di dunia mengalami kontraksi PMI. Negara tersebut a.l. AS, Eropa, Jerman, Inggris, Jepang, Perancis, Italia, Afrika Selatan, Brasil, Singapura dan Malaysia. Artinya PMI-nya di bawah 50 dan ini negara-negara yang memiliki peran besar terhadap ekonomi dunia, yaitu Amerika, Eropa, Jerman, Prancis, Jerman, Jepang, Korea..

Padahal, Sri Mulyani menuturkan negara-negara ini adalah negara yang memiliki pengaruh besar pada perdagangan dunia. Sehingga PMI dari negara-negara ini patut kita waspadai. Apakah ini kecenderungan akan terus melemah dan tentu pada akhirnya mempengaruhi kondisi kinerja perekonomian global,.

Ditambahkan oleh Sri Mulyani sebanyak 14,3% negara-negara global mengalami ekspansi yang terus terakselerasi. Negara tersebut a.l. Indonesia, Turki, dan Meksiko. Artinya Indonesia terus bertahan pada posisi ekspansi dan bahkan sekarang posisi akselerasi sementara sebagian besar negara-negara yang merupakan pelaku ekonomi dunia mengalami deselerasi. Kendati Indonesia masih lebih baik, dia meminta semua pihak tetap waspada. Pasalnya, rembesan global ini telah muncul di Tanah Air.

Hal ini langsung terlihat pada data ekspor pada Juni 2023 yang turun 21,2% secara year on year (yoy). Ekspor sampai Juni US$ 20,61 miliar ini kontraksi atau turun 21,2% dibandingkan tahun lalu.

Seperti diketahui dalam dua tahun terakhir, ekspor Indonesia alami peningkatan tajam akibat lonjakan harga komoditas. Neraca perdagangan juga berhasil surplus selama 38 bulan beruntun. Namun kini dikatakanoleh Sri Mulyani karena ekonomi dunia melemah, maka permintaan ekspor melemah sehingga permintaan barang kontraksi. (CNBC Indonesia)

 

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner