Senin, 20 Maret 2023 11:46:25 WIB

Bisnis Koper di Yiwu Tembus Pasar Global
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Pabrik Koper dan Tas di Yiwu (CMG)

Jiaxing, Radio Bharata Online - Kota Yiwu di Tiongkok timur, yang dijuluki sebagai "ibu kota komoditas kecil dunia", mengalami kenaikan penjualan yang masif untuk komoditas koper dan tas mereka. Hal ini tak terlepas dari melonjaknya permintaan dari luar negeri.

Data menunjukkan bahwa dalam dua bulan pertama tahun ini saja, ekspor untuk koper produksi Yiwu telah mencapai 2,69 miliar yuan (sekitar 390,58 juta dolar AS). Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan tahun-ke-tahun (YoY) sebesar 26,2 persen.

Dikenal dengan produk-produk murah yang kaya akan kualitas dan kuantitas, Yiwu telah menjadi salah satu favorit vendor dunia, dengan banyak pengusaha yang datang setiap tahun, setiap hari untuk mengisi gudang penyimpanan mereka di luar negeri.

Di antara komoditas yang populer adalah kasing dan tas. Saat ini, Tiongkok adalah produsen koper dan tas terbesar di dunia, menguasai pangsa pasar hampir 40 persen di seluruh dunia. Dan dua bagian dari Kota Perdagangan Internasional Yiwu saja merupakan rumah bagi lebih dari 2.300 toko terkait.

Di salah satu pabrik yang telah berpacu untuk memenuhi permintaan yang tak terbatas, seorang Direktur mengatakan bahwa mereka telah bekerja keras untuk memenuhi pesanan 50.000 koper baru-baru ini yang datang dari Eropa.

"Dalam dua bulan pertama tahun ini, ekspor kami mencapai 8,07 juta dolar AS, naik sekitar 67 persen YoY. Sekarang jalur produksi untuk pesanan yang diterima berjalan dengan kapasitas penuh, dan setiap hari kami mengirimkan sekitar 20 kontainer, atau bahkan sebanyak 70 kontainer saat peak season," ujar Luo Fuwang, Direktur Pusat Manufaktur Perusahaan.

Luo mengatakan bahwa dengan pemerintah melonggarkan aturan terkait pencegahan pandemi, bisnis telah berjalan kembali di kota selama beberapa bulan terakhir dan 50.000 pesanan baru-baru ini hanyalah puncak dari gunung es.

Ia juga mengungkapkan bahwa sejak akhir tahun lalu, mereka telah menerima pesanan senilai lebih dari lima juta dolar AS di beberapa negara, mulai dari Jerman hingga AS. Dan sejak penutupan Festival Musim Semi pada akhir Januari 2023, lebih dari 1.000 pelanggan datang dari luar negeri dan melakukan pembelian setiap hari, naik 17,5 persen.

"Mulai tahun ini, banyak pelanggan kami yang kembali dan membutuhkan pasokan. Jadi kami menerima pesanan dari mereka yang datang untuk mengambil pasokan mereka," kata Du Aiping, seorang vendor.

"Saya menghitung cepat di komputer saya. Tahun lalu, omset satu bulan mencapai sekitar 2,6 juta yuan (sekitar 377.500 dolar AS). Tahun ini angkanya naik sekitar 20 hingga 30 persen menjadi sekitar tiga juta yuan (sekitar 435.590 dolar AS)," jelas Bao Jianling, penjual lainnya.

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner