Senin, 17 Februari 2025 11:46:59 WIB

Dubes Tiongkok untuk AS: Kesuksesan 'Ne Zha 2' Soroti Daya Tarik Budaya Tiongkok
Sosial Budaya

Eko Satrio Wibowo

banner

Xie Feng, Duta Besar Tiongkok untuk AS (CMG)

Washington D.C., Radio Bharata Online - Kesuksesan besar "Ne Zha 2" bukan hanya sekadar kemenangan di box office -- ini adalah momen budaya, kata Duta Besar Tiongkok untuk Amerika Serikat Xie Feng yang sangat memuji film laris Tiongkok tersebut.

Setelah mengumpulkan lebih dari 11,5 miliar yuan (sekitar 25,7 triliun rupiah) dalam total pendapatan global, termasuk pra-penjualan hingga Minggu (16/2) pagi, sekuel animasi tersebut adalah film pertama yang meraup satu miliar dolar AS (sekitar 16,2 triliun rupiah) di satu pasar dan judul non-Hollywood pertama yang bergabung dengan klub miliaran dolar yang didambakan.

Pada intinya, "Ne Zha 2" adalah kelas master dalam penemuan kembali budaya dan telah dipuji karena perpaduannya yang mulus antara tradisi dan inovasi. Film ini menata ulang kisah kuno Ne Zha, seorang dewa pemberontak dari cerita rakyat Tiongkok, menanamkannya dengan tema-tema kontemporer tentang identitas, ketahanan, dan keadilan sosial.

Eksplorasi film ini terhadap tema-tema universal -- seperti perlawanan terhadap kekuasaan, perjuangan melawan takdir, dan penerimaan kepercayaan diri -- telah menyentuh hati para penonton, menjadikannya sebuah pencapaian sinematik langka yang melampaui batas-batas budaya.

"Budaya Tiongkok memiliki sejarah panjang dan warisan yang mendalam, dengan banyak sekali kisah-kisah indah dan karakter-karakter yang hidup yang menunggu untuk kita jelajahi. Dari film hit tahun lalu 'Black Myth: Wu Kong' hingga 'Ne Zha 2' tahun ini, ini hanyalah permulaan," kata Xie dalam sebuah wawancara eksklusif dengan China Central Television.

"Sejak saya mulai bekerja di Amerika Serikat, drama tari Tiongkok seperti 'Mulan', 'Dongpo: Life in Poems', dan 'A Tapestry of a Legendary Land' berturut-turut telah mengambil alih panggung di negara tersebut. 'Black Myth: Wu Kong' telah meningkatkan kesadaran akan 'Journey to the West' dan memicu kegilaan 'Journey to the East'. Kini, Ne Zha 2 sekali lagi telah mempersembahkan pesta budaya yang menjembatani Tiongkok dan Amerika Serikat serta menghubungkan Timur dan Barat. Hal ini juga mencerminkan bahwa meskipun Tiongkok dan Amerika Serikat memiliki sejarah, budaya, sistem sosial, dan jalur pembangunan yang berbeda, masyarakat kedua negara memiliki kerinduan yang sama akan kebenaran, kebaikan, dan keindahan, kerinduan akan keluarga dan persahabatan, serta pengejaran keadilan dan keberanian. Beberapa pemirsa Amerika berkomentar daring bahwa semangat Ne Zha yang tidak menerima nasibnya membuat mereka menangis. Beberapa mengatakan bahwa kebaikan dan kejahatan tidak ada hubungannya dengan ras. Prasangka, gunung di hati orang-orang, secara bertahap akan berguncang dan runtuh, setelah orang-orang terbebas dari belenggu stereotip," lanjutnya.

"Untuk hubungan Tiongkok-AS, harapannya terletak pada rakyat kedua negara, dan fondasinya diletakkan oleh kedua rakyat. Diharapkan lebih banyak jembatan untuk memperdalam saling pengertian seperti film ini akan dibangun, dan ikatan persahabatan antara rakyat akan dipererat sehingga dapat menyuntikkan aliran yang jernih ke dalam dunia yang kacau," ungkapnya.

Komentar

Berita Lainnya

Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya

Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB

banner
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya

Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB

banner