Rabu, 17 Mei 2023 11:56:23 WIB

Mantan PM Kyrgyztan: Kerja Sama Tiongkok-Asia Tengah akan Mendorong Pembangunan Regional
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Mantan Perdana Menteri Kyrgyzstan, Djoomart Otorbaeverja (CMG)

Bishkek, Radio Bharata Online - Mantan Perdana Menteri Kyrgyzstan, Djoomart Otorbaeverja, mengatakan kerja sama antara negara-negara Asia Tengah dan Tiongkok memainkan peran penting dalam memacu pertumbuhan perdagangan Eurasia sekaligus mendorong pembangunan dan modernisasi di seluruh kawasan.

Berbicara kepada China Global Television Network (CGTN) dalam sebuah wawancara, Otorbaev memuji pertukaran yang semakin dalam antara Tiongkok dan Kyrgyzstan selama beberapa dekade terakhir, menyoroti pentingnya hubungan diplomatik yang kuat, yang telah menghasilkan hubungan politik dan ekonomi bilateral yang lebih kuat.

"Tepatnya setelah sepuluh tahun, kami mengadakan KTT Tiongkok ke Asia Tengah pertama ini. Ya, tidak hanya selama 10 tahun terakhir, tetapi selama 30 tahun terakhir, kami menjalin hubungan yang sangat bermanfaat dengan Tiongkok, baik hubungan politik maupun ekonomi. Kami tidak tidak ada masalah. Kami sedang membangun kepercayaan dan kegiatan ekonomi tumbuh sangat cepat," katanya.

"Tiga puluh tahun yang lalu, volume perdagangan kami hanya sekitar 700 juta dolar AS, sekarang dikatakan 70 miliar dolar AS, pertumbuhan 100 kali lipat. Tetapi kami harus menyesuaikan diri dengan realitas baru. Kami benar-benar melihat apa yang terjadi di Tiongkok dalam hal modernisasi dan beralih ke model pembangunan. Dan kami tidak ingin hanya berada di sisi proses ini, kami harus berada di dalam proses ini. Jadi tidak hanya membeli hidrokarbon dari negara kami, tetapi partisipasi kami dalam gerakan berkualitas tinggi bangsa Tiongkok akan menjadi gagasan baru yang hebat tentang bagaimana kita harus maju bersama di abad ke-21," lanjut Otorbaev.

Dia juga menunjukkan bahwa sangat menarik bagi negara-negara Asia Tengah untuk bertetangga dengan negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia.

"Sekarang kami sangat gembira bahwa di perbatasan kami, kami memiliki ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di dunia, yang telah menjadi sangat cepat dalam 40 tahun terakhir, ekonomi nomor dua di dunia. Jadi, kami berbagi nilai-nilai Asia yang sama dan kita memiliki perbatasan yang sama. Tidak ada alasan mengapa kita tidak secara aktif mengembangkan jenis ikatan kita yang berbeda, politik, ekonomi, pertukaran orang-ke-orang, apa pun. Jadi, kami memiliki harapan besar untuk kerja sama kita di masa depan. Ini bukan hanya pembelian hidrokarbon, tetapi juga (tentang" pengembangan infrastruktur kami," jelasnya.

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner