Sabtu, 15 April 2023 11:0:42 WIB

Penggunaan Uang Tunai di Indonesia Berkurang?
Ekonomi

AP Wira

banner

Uang tunai yang dinilai tidak lagi efisien, serta mahal dari segi biaya produksi.

JAKARTA, Radio Bharata Online – Visa, Perusahaan teknologi layanan pembayaran global menyebut 2 dari 3 (sekitar 67 persen) masyarakat Indonesia berpotensi menjadi pengguna aktif model pembayaran nontunai (cashless). Prediksi tersebut disampaikan Visa dalam riset bertajuk Consumer Payment Attitudes Study 2023. Laporan ini menyebut, tingginya informasi seputar pembayaran nontunai membuat masyarakat bisa mengenal beragam opsi transaksi cashless, meliputi:

  • e-wallet,
  • smart card (kartu NFC seperti tol e-money dan semacamnya),
  • QR code,
  • metode transfer peer-to-peer, dan
  • kartu debit/kredit.

Menurut Visa, kesadaran tinggi masyarakat soal berbagai model pembayaran nontunai berpotensi mempercepat terbentuknya cashless society di Indonesia pada tahun 2030 atau kurang.

Presiden Direktur Visa Indonesia Riko Abdurrahman, menyebut,  “Tentunya untuk bisa mewujudkan ini, pihak pemangku kepentingan seperti pemerintah, regulator dan juga asosiasi perlu bersinergi satu sama lain,”

Menurut Riko, tantangan terbesar dalam mewujudkan cashless society adalah proses edukasi terkait pemanfaatan uang tunai yang dinilai tidak lagi efisien, serta mahal dari segi biaya produksi.

Laporan yang dirilis Visa menyebut persentase penggunaan uang tunai oleh masyarakat pada tahun 2022 turun 3 persen secara tahunan. Namun, uang tunai masih menjadi preferensi alat pembayaran dominan di berbagai kategori transaksi, disusul kemudian oleh dompet digital dan transaksi memakai kartu.  Ada beberapa jenis transaksi yang dinilai konsumen berpeluang besar untuk dilakukan sepenuhnya menggunakan pembayaran cashless.

Secara keseluruhan, adopsi pembayaran nontunai diprediksi akan terus mengalami peningkatan seiring kian beragamnya opsi layanan keuangan digital yang dikenal masyarakat Indonesia.

Laporan yang disusun Visa bersama lembaga riset Clear M&C Saatchi ini melibatkan 1.000 responden yang tersebar di Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, Bekasi, Palembang, Tangerang, Makassar, Semarang, dan Bali. Wawancara riset dilakukan secara daring pada September—Oktober 2022.

Visa sebelumnya telah mengungkap rencananya untuk berkolaborasi dengan platform penyedia jasa buy now pay later lokal. Di samping itu, Visa saat ini tengah mengupayakan kerja sama di sistem pembayaran contactless untuk transportasi publik di Indonesia.

sumber: techniasia

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner