Jumat, 31 Maret 2023 10:2:53 WIB

Dubes Indonesia: Forum Boao akan Menghasilkan Lebih Banyak Kerja Sama
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Djauhari Oratmangun, Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok (CMG)

Boao Town, Radio Bharata Online - Menurut Djauhari Oratmangun, Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok, Boao Forum for Asia (BFA) telah memberikan kesempatan yang baik untuk melakukan percakapan terbuka mengenai hal-hal yang menjadi perhatian yang akan membantu memfasilitasi kerja sama dan memperdalam pertukaran.

Indonesia adalah perekonomian terbesar di kawasan Asia Tenggara. Selama wawancara dengan China Global Television Network (CGTN), Oratmangun membahas visinya terkait hubungan perdagangan negaranya dengan Tiongkok dan ikhtisar konferensi tahunan BFA 2023.

Berbicara tentang hubungan perdagangan antara Tiongkok dan Indonesia, dia menyatakan keyakinannya akan pertumbuhan perdagangan antara kedua negara tersebut.

"Saya memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap hal itu. Contoh kasusnya adalah meskipun selama tiga tahun pandemi Covid-19, volume perdagangan antara Tiongkok dan Indonesia meningkat secara substansial. Saya kutip angka tahun lalu yang meningkat sebesar 20 persen. Menurut bea cukai Tiongkok, volume perdagangan di kedua sisi, ekspor dan impor, hampir 150 miliar dolar AS. Jadi, 149,1 miliar dolar AS. Itu tanpa RCEP. Dan menurut penelitian yang kami lakukan bahwa RCEP akan meningkatkan perdagangan kami dengan negara peserta RCEP sebesar 11 persen," kata Oratmangun.

Forum Boao tahun ini bertema "Dunia yang Tidak Pasti: Solidaritas dan Kerjasama untuk Pembangunan di Tengah Tantangan." Oratmangun menilai, acara yang sedang berlangsung ini telah menjadi forum komunikasi yang baik bagi para kepala negara dan para pelaku bisnis untuk mendorong kerja sama.

"Saya rasa saya menyukai kata kerja sama. Jika saya dapat menambahkan satu lagi, kolaborasi, dan komunikasi terbuka. Forum Boao menetapkan platform bagi para pemimpin untuk berkomunikasi satu sama lain, bagi para pelaku bisnis untuk berkomunikasi satu sama lain. Jika mereka mampu menjalin komunikasi yang baik di antara mereka, maka kerja sama, kolaborasi akan menyusul setelahnya," jelas Oratmangun.

BFA mengadakan konferensi tahunannya dari Selasa (28/3) hingga Jum'at (31/3) di Boao, sebuah kota pesisir di provinsi pulau Hainan, Tiongkok selatan. Forum Boao tahun ini berpusat pada empat topik utama, yaitu "Pengembangan dan Inklusivitas", "Efisiensi dan Keamanan", "Regional dan Global", dan "Masa Kini dan Masa Depan".

Menandai konferensi tahunan offline pertama sejak wabah Covid-19, acara BFA tahun ini menarik sekitar 2.000 delegasi dari lebih dari 50 negara dan wilayah dan lebih dari 1.100 jurnalis dari 170 lebih organisasi media di sekitar 40 negara dan wilayah.

Didirikan pada tahun 2001, BFA adalah organisasi internasional non-pemerintah dan nirlaba yang berkomitmen untuk mempromosikan integrasi ekonomi regional dan membawa negara-negara Asia lebih dekat dengan tujuan pembangunan mereka.

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner