Kamis, 24 September 2020 7:35:40 WIB

Mendy, Kiper Baru Chelsea Yang Sempat Jadi Pengangguran
Olahraga

Putra Rusdi K - detikSport

banner

Aksi Edouard Mendy Chelsea (Foto: Ian MacNicol/Getty Images)

Jejak karier penjaga gawang Chelsea Edouard Mendy begitu berliku. Ia pernah jadi pengangguran, tapi perjuangannya untuk bangkit mengantarkannya ke Stamford Bridge. seperti diketahui, Mendy baru saja diperkenalkan Chelsea sebagai rekrutan terbaru mereka. The Blues dilaporkan harus mengeluarkan dana 20 juta paun untuk menebus kiper timnas Senegal ini dari Rennes.

Pemain 28 tahun tersebut tampaknya langsung diproyeksikan untuk menjadi kiper utama Chelsea. Ini karena Kepa Arrizabalaga banyak mendapat sorotan karena dianggap tampil buruk. Chelsea kepincut mendatangkan Mendy usai ia tampil menawan di bawah mistar gawang Rennes musim lalu. Ia mencatatkan 78,4 persen penyelamatan yang merupakan terbaik ketiga di Liga Prancis pada musim lalu. Meski begitu, kilau karier Mendy ini tak digapainya dengan mudah. Jalan berliku harus ditempuh pria kelahiran Le Havre, Prancis, ini.

Mendy memulai kariernya di tim divisi tiga Prancis, Cherbourg pada 2011. Di tengah perjuangannya menjadi kiper utama di Cherbourg, nasib kurang baik menghampirinya. Cherbourg terdegradasi dua kali secara beruntun dimulai pada musim 2013/2014 hingga kontrak Mendy harus diputus. Hal ini kemudian membawa Mendy ke titik terendah. Namun, ia menolak menyerah hingga merengkuh sukses seperti saat ini.

Usai diputus kontrak Cherbourg, Mendy sempat dijanjikan seorang agen untuk membawanya pindah ke klub League One (kasta ketiga Liga Inggris). Ia bahkan rela menolak tawaran dari klub Prancis demi bisa bermain di Inggris. Namun, itu ternyata janji palsu belaka. Tawaran dari Inggris tak kunjung datang hingga Mendy harus menjadi pengangguran di usia 22 tahun. Mendy pulang ke Le Havre tanpa pekerjaan dan tanpa penghasilan. Ia bahkan sampai mendaftar ke Pole EmploiPole Emploi adalah badan yang mengurusi pengangguran di Prancis. Mereka membantu para pengangguran mencari pekerjaan dan memberi mereka bantuan keuangan.

Ketika Mendy nyaris tak punya harapan karena setahun tanpa klub bantuan datang dari sahabat dan mantan rekan timnya di Cherbourg, Ted Lavie. Lavie mempertemukan Mendy dengan Dominique Bernatowicz, sosok penanggung jawab penjaga gawang di akademi Olympique Marseille pada 2015. Mendy menerima ajakan Bernatowicz untuk trial di Marseille. Marseille kemudian tertarik untuk mengontrak Mendy selama satu tahun sebagai kiper keempat.

"Trialnya sangat bagus. Dia sangat mentah tapi saya segera bisa melihat kualitasnya. Dia sangat lentur dan bisa terbang menepis bola dengan mudah," ujar Bernatowicz mengenang Mendy saat trial dikutip dari BBC.

Bergabung dengan Marseille menjadi titik balik dari hidup Mendy. Ia setelah itu memilih bergabung dengan Reims yang masih berada di Ligue 2 pada musim panas 2016. Tak langsung jadi pilihan utama, tapi Mendy mampu tampil apik setiap kali diberi kesempatan. Ia baru menjadi kiper utama Reims di musim 2017/2018.

"Saat pertandingan di musim pertama, pelatih harus memainkannya karena kiper nomor satu menerima kartu merah," kata mantan rekan setim Mendy di Reims, Danilson da Cruz.

"Dan hari itu, dia tampil dengan sangat, sangat baik. Sebagai kiper nomor dua, ia bahkan punya pola pikir layaknya seorang pemimpin dan sangat vokal di ruang ganti." tambahnya.

Mendy mampu mengantarkan Reims promosi ke Ligue 1 di musim tersebut. Semusim bertahan di Reims, ia kemudian dipinang oleh Rennes pada musim panas 2019 yang kemudian mengantarkannya berseragam Chelsea.

Komentar

Berita Lainnya

Jokowi Sambut Presiden FIFA di Istana Merdeka Olahraga

Selasa, 18 Oktober 2022 13:40:25 WIB

banner