Sabtu, 30 September 2023 15:35:26 WIB

Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) membeberkan evaluasi dari hasil penampilan tim beregu putra dan putri Indonesia di Asian Games 2023
Olahraga

Bagas Sumarlan - Radio Bharata Online

banner

Hasil buruk di beregu Asian Games diharapkan tak terulang di nomor individu. (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)

Radio Bharata Online - Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) membeberkan evaluasi dari hasil penampilan tim beregu putra dan putri Indonesia di Asian Games 2023.
Langkah tim beregu putra dan putri Indonesia terhenti di babak perempat final Asian Games 2023. Tim putra kalah 1-3 dari Korea Selatan, sedangkan tim putri digebuk tuan rumah Tiongkok 0-3.

Dikutip dari Antara, Kabid Binpres PBSI Rionny Mainaky mengaku tidak puas dengan penampilan atlet Indonesia di Asian Games kali ini.

Rionyy juga mengingatkan agar jebloknya performa di tim beregu tidak terjadi lagi pada nomor individu.

"Pastinya kita tidak puas dengan hasil ini tapi saya langsung meminta anak-anak untuk menjadikan ini sebagai pelajaran besar dan motivasi agar tidak terulang di nomor perorangan nanti," kata Rionny, Sabtu.

Dalam kesempatan tersebut Rionny membeberkan evaluasi tim putra dan tim putri. Di mata Rionny, tim putri Indonesia kalah pengalaman dari pemain Tiongkok. Akan tetapi 'Srikandi' Indonesia sudah maksimal melawan tuan rumah.

"Gregoria memang beban terlalu berat kalau saya lihat, jadi kurang bisa bermain lepas. Dia juga merasa tidak puas dengan penampilannya," tutur Rionny.

"Untuk Apri/Fadia dan Putri, mereka sudah berjuang. Walau kalah tapi ini harus menjadi keyakinan bahwa sebenarnya kemampuan mereka sudah seimbang, sudah satu level. Hanya kalah pengalaman," ujar Rionny menambahkan.

Sementara untuk tim putra, Rionny menyoroti masalah kelengahan dan kurang percaya diri jadi penyebab disingkirkan oleh Korea Selatan.

"Di beregu putra start kita sudah baik. Anthony [Sinisuka Ginting] bisa mengatasi tekanan di partai pertama. Fajar/Rian juga bermain apik di pembuka laga, sayang memang di gim kedua ada kesempatan-kesempatan untuk menyelesaikan pertandingan tapi malah terlalu terburu-buru. Bila mengambil peluang skor 2-0 terlebih dahulu, mungkin ceritanya bakal berbeda," tutur Rionny, dikutip dari CNN Indonesia.com.

"Begitu juga dengan Leo/Daniel. Setelah unggul jauh, mereka malah memberi angin untuk lawan padahal lawan bermain tanpa beban. Kelengahan itu akhirnya membuat mainnya kurang yakin dan ragu-ragu," Rionny menjelaskan.



 

Komentar

Berita Lainnya

Tragedi di Stadion Kanjuruhan Olahraga

Kamis, 6 Oktober 2022 13:20:57 WIB

banner
Ketua Umum PSSI Olahraga

Kamis, 13 Oktober 2022 16:9:38 WIB

banner
Penyerang Real Madrid asal Prancis Olahraga

Selasa, 18 Oktober 2022 10:58:58 WIB

banner