Beijing, Bharata Online - Tie Ning, Wakil Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional (KRN), pada hari Minggu (19/10) menegaskan kembali komitmen Tiongkok untuk bekerja sama dengan negara-negara Afrika guna memperkuat perlindungan hukum bagi hak dan kepentingan perempuan.
Tie menyampaikan penegasan tersebut dalam seminar yang diselenggarakan oleh KRN untuk anggota parlemen perempuan Afrika yang dibuka di Beijing pada hari yang sama. Program 10 hari ini mempertemukan sekitar 40 legislator dan pejabat senior dari delapan negara Afrika untuk berbagi pengalaman dan memperkuat kerja sama dalam pembangunan perempuan.
Menanggapi upacara pembukaan, Tie mengatakan bahwa KRN Tiongkok akan bekerja sama dengan badan legislatif Afrika untuk mengimplementasikan hasil dari Pertemuan Pemimpin Global tentang Perempuan yang diadakan di Beijing awal bulan ini, dan KTT Beijing 2024 dari Forum Kerja Sama Tiongkok-Afrika.
"Kami siap bergandengan tangan dengan semua pihak untuk mendorong pertukaran legislatif dan berbagi pengalaman tata kelola, sehingga memajukan perlindungan hukum bagi hak dan kepentingan perempuan," ujarnya, seraya menekankan peran penting kerja sama legislatif dalam membangun komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia.
"Perempuan merupakan kekuatan penting dalam mereformasi dan meningkatkan sistem tata kelola global. Kongres Rakyat Nasional Tiongkok bersedia memperdalam kerja sama dengan parlemen negara-negara Afrika, memberikan peran yang lebih besar bagi legislator perempuan, memberikan perhatian lebih besar terhadap kebutuhan perempuan, dan memperkuat koordinasi serta kerja sama dalam organisasi parlemen multilateral seperti Persatuan Antar-Parlemen. Bersama-sama, kita dapat berpartisipasi dalam tata kelola multilateral dan memberikan kontribusi yang semestinya untuk mendorong tata kelola global yang adil dan setara serta membangun komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia," ujar Tie.
Seminar ini dibangun berdasarkan hasil Pertemuan Pemimpin Global tentang Perempuan, yang bertujuan untuk memperdalam persahabatan dan mendorong kemajuan bersama dalam memajukan peran perempuan dalam masyarakat.
"Tema yang menyatukan kita, 'Memperkuat Pertukaran dan Kerja Sama Antar Legislatif untuk Mempercepat Tujuan Global Pembangunan Perempuan,' tidak hanya menekankan pentingnya bertindak, tetapi juga memperkuat, menata ulang, dan memiliki ketika kita bertindak bersama," ujar Millicent Yeboah Amankwah, Anggota Parlemen Ghana.
Para peserta akan bertukar gagasan tentang kesetaraan gender, pengembangan kapasitas, dan pemberdayaan perempuan selama pelatihan 10 hari ini. Mereka juga akan mengikuti kunjungan lapangan di Beijing dan beberapa kota lainnya untuk mempelajari praktik-praktik lokal dalam melindungi hak-hak perempuan.