Jumat, 26 Mei 2023 20:3:21 WIB

Mesir menunda pembayaran impor gandum di tengah krisis mata uang dolar
Ekonomi

Endro

banner

Seorang pria membawa roti di rak kayu untuk dijual kepada pelanggan di Jalan Khayamiya di Kairo, Mesir pada 16 April 2020 [Foto: Amr Abdallah Dalsh / Reuters]

KAIRO, Radio Bharata Online - Mesir telah menunda pembayaran untuk pembelian gandum dalam jumlah besar. Dalam beberapa kasus, penundaan pembayaran itu dilakukan hingga berbulan-bulan, karena negara ini bergulat dengan kekurangan mata uang asing.

Mesir adalah salah satu importir gandum terbesar di dunia, dan menggunakan pembelian tersebut untuk membuat roti yang disubsidi besar-besaran.  Subsidi ini sendiri adalah sebuah manfaat sensitif yang secara politik, dan tersedia untuk puluhan juta orang.

Sebagian besar kargo pembayaran yang ditangguhkan, sejauh ini telah dikirim dan dibongkar tanpa gangguan.  Dan cadangan gandum negara Mesir yang digunakan untuk membuat roti bersubsidi tidak terpengaruh.

Namun setelah perang di Ukraina, Mesir kini sangat bergantung pada Rusia untuk memenuhi kebutuhan gandumnya.

Menteri pasokan Mesir mengatakan bahwa pembeli biji-bijian negara, telah menunda pembukaan Letter of Credit untuk membayar impor gandum, untuk mengurangi tekanan keuangan yang disebabkan oleh kekurangan mata uang asing.

Empat eksportir biji-bijian yang enggan diungkap jati dirinya, kepada Al Jazeera mengatakan, penundaan pembayaran untuk gandum yang dibeli negara, yang dianggap sebagai komoditas prioritas utama, belum pernah terjadi sebelumnya, karena penundaan ini telah berlangsung berbulan-bulan.

Menurut mereka, masalah-masalah muncul dengan pengiriman yang masuk pada awal Desember lalu, yang harus diselesaikan dengan menggunakan letter of credit selama 180 hari. Berdasarkan surat-surat tersebut, pemasok biasanya menerima pembayaran melalui bank mereka sekitar waktu pengiriman, dan pemerintah memiliki waktu 180 hari untuk membayar bank pemasok.

Namun para pedagang mengatakan bahwa bank-bank milik pemerintah Mesir, termasuk Banque Misr, yang bertindak atas nama Otoritas Umum untuk Komoditas Pasokan (GASC), baru membuka surat-surat ini beberapa minggu atau beberapa bulan setelah pengiriman. Salah satu pedagang mengatakan bahwa pada minggu lalu, mereka masih menunggu pembayaran untuk pengiriman yang dilakukan pada awal tahun ini.

Pedagang lain mengatakan bahwa bank-bank pemerintah Mesir saat ini perlu membuka letter of credit untuk sekitar delapan kargo gandum, sementara pedagang ketiga mengatakan sebanyak 11 kargo gandum belum dibayar. Penundaan-penundaan ini belum pernah dilaporkan sebelumnya. Sejauh ini Banque Misr tidak menanggapi permintaan komentar.  (Al Jazeera)

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner