Kamis, 10 Agustus 2023 10:58:3 WIB

Film Animasi Populer yang Tampilkan Kisah Dinasti Tang Sukses Rajai Box Office Tiongkok

Hiburan

Eko Satrio Wibowo

Beijing, Radio Bharata Online - Film animasi "Chang'an", yang menampilkan kecemerlangan para penyair Dinasti Tang (618-907), merajai box office di Tiongkok, dengan pendapatan mencapai 1,6 miliar yuan (sekitar 3,4 triliun rupiah) dan terus meningkat.

Dinasti Tang merupakan masa keemasan berbagai bentuk seni, termasuk puisi, dan film ini telah memicu semangat baru untuk puisi dan ketertarikan terhadap para penyairnya.

"Chang'an" dimulai dengan seorang penyair tua Gao Shi (704-765) yang mengenang masa lalu sebelum menyelami pasang surut kehidupan Gao Shi dan penyair Li Bai (701-762), serta persahabatan mereka yang abadi. Selain itu, juga menjelajahi kehidupan penyair besar lainnya selama Dinasti Tang.

Selama masa kejayaan Dinasti Tang, muncul sekelompok penyair yang luar biasa. Bakat mereka yang luar biasa, kehidupan mereka yang penuh gejolak, dan pengejaran perjalanan pribadi mereka beresonansi dengan para penonton.

Di Light Chaser Animation Studios, tim produksi di balik "Chang'an", dua sutradara film tersebut berbagi cerita di balik layar.

"Dinasti Tang adalah masa yang penuh dengan kepercayaan diri, inklusivitas, dan kecanggihan budaya yang mewakili negara kita. Ketika kami memikirkan Dinasti Tang, kami secara alami memikirkan puisi, karena puisi Tang adalah representasi penting dari budaya dan seni Tiongkok. Dan ketika kami memikirkan puisi, kami langsung teringat pada Li Bai. Kemudian, kami juga memikirkan Gao Shi, karena kami ingin mengeksplorasi cerita dari sudut pandangnya dan memungkinkan penonton untuk lebih membenamkan diri dalam cerita," jelas Zou Jing, salah satu sutradara "Chang'an". 

Ada 48 puisi dalam film ini, yang menunjukkan kekayaan budaya puisi pada masa itu. Li Bai, Gao Shi, Du Fu (712-770), dan Wang Wei (692-761), adalah nama-nama yang tidak asing bagi penonton Tiongkok, yang telah membaca dan menghafal puisi-puisi mereka sejak masa muda.

"Chang'an" merajut kehidupan para penyair ulung itu, tidak hanya menawarkan pemandangan komprehensif Kota Chang'an (sekarang Xi'an) yang megah, tetapi juga menghidupkan adegan-adegan yang digambarkan dalam puisi-puisi mereka dengan memadukan lukisan tinta tradisional dan teknologi animasi terbaru.

"Baik melalui dokumen, sejarah, gambar, atau eksplorasi langsung, kami ingin menghadirkan keindahan megah Dinasti Tang kepada semua orang. Tujuan kami adalah untuk menangkap esensi estetika Timur. Dalam presentasi tiga dimensi kami, kami telah mempertimbangkan dengan cermat komposisi, pencahayaan, dan warna untuk menyajikan adegan-adegan ini seperti lukisan, menampilkan fitur unik dari berbagai daerah dan semangat yang disampaikan dalam puisi-puisi para penyair ini," papar Xie Junwei, salah satu sutradara lainnya dari "Chang'an". 

Pada awal Juli 2023, "Chang'an" tayang perdana di Xi'an, ibu kota kuno. Upacara ini menciptakan kembali adegan-adegan kemakmuran Dinasti Tang dalam film tersebut.

Kru film dengan cermat mempersiapkan produksi dengan melakukan penelitian ekstensif, meminta saran dari berbagai ahli, dan menerima bimbingan dari para profesional etiket untuk memastikan keakuratannya. Mereka juga melakukan penelitian lapangan di tempat-tempat seperti Xi'an dan Museum Sejarah Shaanxi.

Perilisan film ini memicu minat yang besar pada budaya tradisional di seluruh negeri.

"Di satu sisi, hal ini memungkinkan semua orang untuk memasuki dunia film dan merasakan kisah-kisah penyair. Anak-anak juga dapat membacakan beberapa puisi dalam film. Saya percaya ini hanyalah permulaan. Hal ini sebenarnya memberikan stimulasi yang kuat dan positif untuk seluruh budaya tradisional kita. Saya pikir ini adalah stimulasi yang sangat bermanfaat," kata Sha Dan, komentator film.

Ia juga mengatakan bahwa film ini tak hanya menggambarkan kisah-kisah kuno dari sejarah Tiongkok, tetapi emosi dan esensi kemanusiaan yang dapat dipahami dan dihargai secara universal.

"Meskipun film ini menggambarkan kisah-kisah kuno, namun sebenarnya film ini mencerminkan banyak perasaan batin orang-orang saat ini. Ketika penonton menonton film ini, mereka melihat diri mereka sendiri. Dan saya pikir perasaan seperti ini bukan hanya milik orang Tionghoa. Jadi film ini memang berasal dari Tiongkok, tetapi bisa menjadi milik semua penonton. Makna universal dan masalah sifat manusia digabungkan dengan budaya tradisional Tiongkok yang luar biasa, yang disajikan dalam bentuk yang jelas. Film ini menunjukkan sejumlah besar adegan film yang indah dan imajinasi yang hebat. Saya pikir ini adalah media yang bagus untuk menyebarkan budaya Tiongkok," jelasnya.

Co-sutradara Xie juga mencatat bahwa meskipun "Chang'an" menggambarkan individu-individu yang mungkin tidak dikenal oleh banyak penonton asing, ia tetap berharap film ini dapat memiliki daya tarik universal karena para karakternya yang tak kenal lelah dalam mengejar cita-cita mereka.

Komentar