Rabu, 6 November 2024 14:15:33 WIB
Tiongkok Bantah Pernyataan Bersama Kanada-ROK terkait Masalah Taiwan dan Isu Laut Tiongkok Selatan
International
Eko Satrio Wibowo
Tangkapan layar pernyataan Kedutaan Besar Tiongkok di Kanada yang membantah apa yang disebut "Pernyataan bersama Pertemuan Menteri Luar Negeri dan Pertahanan (2+2) Kanada-Republik Korea" - CMG
Beijing, Radio Bharata Online - Kedutaan Besar Tiongkok di Kanada menyatakan "ketidakpuasan yang kuat dan penentangan tegas" terhadap apa yang disebut "pernyataan bersama Pertemuan Menteri Luar Negeri dan Pertahanan (2+2) Kanada-Republik Korea" yang dirilis oleh Global Affairs Canada, kata juru bicara kedutaan pada hari Selasa (5/11).
Jubir itu mengatakan bahwa pernyataan tersebut secara terang-terangan menunjuk pada kepentingan inti Tiongkok yang melibatkan wilayah Taiwan, Laut Tiongkok Selatan, dan masalah lainnya, serta meningkatkan ketegangan.
Taiwan adalah bagian yang tidak dapat dicabut dari wilayah Tiongkok, dan masalah Taiwan murni urusan internal Tiongkok yang tidak menoleransi campur tangan eksternal, kata juru bicara tersebut, dengan mencatat bahwa ancaman terbesar bagi perdamaian lintas Selat adalah kegiatan separatis "kemerdekaan Taiwan" dan campur tangan serta gangguan asing.
Jika negara-negara terkait benar-benar berharap untuk berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut, mereka harus sungguh-sungguh mematuhi prinsip satu Tiongkok dan dengan tegas menentang kekuatan separatis "kemerdekaan Taiwan", tegas juru bicara tersebut.
Dengan memperhatikan bahwa situasi di Laut Tiongkok Selatan saat ini secara umum stabil, juru bicara tersebut mengatakan Tiongkok tetap berkomitmen untuk menyelesaikan perbedaan melalui dialog dan konsultasi dengan negara-negara yang terlibat langsung, dan negara-negara di kawasan tersebut memiliki keyakinan, kebijaksanaan, dan kemampuan penuh untuk menangani masalah Laut Tiongkok Selatan.
"Laut Tiongkok Selatan adalah salah satu rute laut teraman dan terbebas di dunia, dan tidak pernah ada masalah dengan kebebasan navigasi dan penerbangan di Laut Tiongkok Selatan. Pihak Tiongkok mendesak negara-negara non-regional untuk benar-benar menghormati upaya negara-negara regional untuk menyelesaikan perselisihan melalui negosiasi dan berhenti menimbulkan masalah," kata juru bicara tersebut.
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB