Jumat, 27 September 2024 10:43:35 WIB

Laba Industri Tiongkok Naik 0,5 Persen pada Januari-Agustus 2024
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Proses perakitan mobil di sebuah pabrik di Tiongkok (CMG)

Tiongkok, Radio Bharata Online - Perusahaan industri besar Tiongkok mencatat kenaikan 0,5 persen dalam delapan bulan pertama tahun ini dari periode yang sama tahun sebelumnya, menurut data yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional (NBS) pada hari Jum'at (27/9).

Data NBS menunjukkan bahwa laba gabungan perusahaan industri dengan pendapatan bisnis utama tahunan minimal 20 juta yuan (sekitar 43 miliar rupiah), atau perusahaan industri di atas ukuran yang ditentukan, berjumlah sekitar 4,653 triliun yuan (sekitar 10 ribu triliun rupiah) pada periode Januari hingga Agustus 2024.

Menurut NBS, mengingat basis yang tinggi pada periode yang sama tahun 2023, laba perusahaan industri besar mencatat penurunan sebesar 17,8 persen dari tahun ke tahun pada bulan Agustus 2024 saja.

Dari Januari hingga Agustus tahun ini, di antara perusahaan industri di atas ukuran yang ditentukan, perusahaan milik negara merealisasikan total laba sebesar 1,549 triliun yuan (sekitar 3.343 triliun rupiah), penurunan sebesar 1,3 persen dari tahun ke tahun, sementara laba perusahaan saham gabungan juga menurun sebesar 1,3 persen menjadi 3,443 triliun yuan (sekitar 7.430 triliun rupiah).

Sementara itu, perusahaan-perusahaan dengan investasi asing memperoleh total laba hampir 1,178 triliun yuan (sekitar 2.542 triliun rupiah), meningkat 6,9 persen dari tahun ke tahun, sementara laba perusahaan swasta naik 2,6 persen menjadi sekitar 1,265 triliun yuan (sekitar 2.730 triliun rupiah).

Data NBS menunjukkan bahwa berdasarkan sektor, laba industri pertambangan turun 9,2 persen dari tahun ke tahun selama periode tersebut, tetapi laba sektor manufaktur dan produksi serta pasokan listrik, panas, gas, dan air tumbuh masing-masing 1,1 persen dan 14,7 persen.

Rincian data menunjukkan laba dari kategori industri termasuk peleburan dan penggulungan logam nonferrous, manufaktur komputer, komunikasi, dan peralatan elektronik lainnya, pengolahan makanan sampingan dan pertanian, produksi dan pasokan listrik dan panas, serta industri tekstil membukukan pertumbuhan yang kuat.

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner