Rabu, 31 Mei 2023 14:29:48 WIB

Belanja Bebas Bea 'Memanas' di Pusat-Pusat Lintas Batas Tiongkok
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Hui Ming, Wakil Kepala Departemen Divisi Pengawasan Koper dan Surat di Bea Cukai Shenzhen (CMG)

Shenzhen, Radio Bharata Online - Belanja bebas bea di pusat-pusat lintas batas utama di Tiongkok telah 'memanas' sejak negara itu melonggarkan pembatasan perjalanan akibat Covid-19 akhir tahun lalu.

Kesibukan telah kembali ke pelabuhan masuk dan keluar di Kota Shenzhen, di Provinsi Guangdong, Tiongkok selatan. Data menunjukkan bahwa pada bulan April saja, penyeberangan perbatasan melalui Shenzhen mencapai 13 juta.

Peningkatan pengunjung berarti peningkatan lalu lintas pejalan kaki untuk toko-toko bebas bea yang didirikan di berbagai pos pemeriksaan kota tersebut.

"Puncak penyeberangan perbatasan dimulai sekitar pukul 18:00 (pada hari Jum'at) dan akan berlangsung hingga akhir pekan. Penjualan di toko bebas bea didominasi oleh rokok, minuman keras, produk makanan, dan mainan," kata Hui Ming, Wakil Kepala Departemen Divisi Pengawasan Koper dan Surat di Bea Cukai Shenzhen.

Berkat pelonggaran pembatasan perjalanan di negara itu, operator toko bebas bea mengatakan penjualan telah pulih hampir 60 persen dibandingkan sebelum pandemi Covid-19.

"Volume dan nilai penjualan telah pulih hingga hampir 60 persen dari level yang terlihat pada periode yang sama tahun 2019. Jumlah keseluruhan di luar ekspektasi kami," ungkap Chen Guangwen, Wakil Presiden Grup Bebas Bea Shenzhen.

Dan itu bukan hanya Shenzhen. Belanja bebas bea di bandara, stasiun kereta, dan pelabuhan di kota-kota lain di Guangdong juga meningkat.

"Penjualan parfum dan kosmetik meningkat lebih dari 200 persen. Lalu lintas pelanggan meningkat karena perbatasan dibuka kembali dan penyeberangan meningkat," kata Pan Mingming, Asisten Manajer Umum Zhuhai Duty Free Group.

Belanja bebas bea di titik masuk dan keluar di Tiongkok diproyeksikan tumbuh dengan tingkat tahunan lebih dari 36 persen antara tahun 2023 dan 2026.

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner