Kamis, 15 Juni 2023 6:12:58 WIB

Gandeng Pabrikan Kendaraan Listrik Tiongkok, Arab Saudi Sepakati Investasi Rp84 Triliun
Ekonomi

Reuters - AP Wira

banner

tIONGKOK, Saudi Arabia photo:VCG

JAKARTA, Radio Bharata Online -  Tiongkok dan Arab Saudi sepakati kerja sama investasi senilai USD10 miliar atau sekitar Rp150 triliun. Lebih dari setengah kesepakatan investasi itu, merupakan kemitraan antara China Human Horizons, pabrikan mobil listrik premium Tiongkok, dengan Kementerian Investasi Arab Saudi.

Kerjasama tersebut  akan dilakukan dalam bidang penelitian, pengembangan, manufaktur, dan penjualan otomotif dengan kesepakatan senilai USD5,6 miliar atau Rp84 triliun. Kesepakatan investasi itu terwujud usai kedua negara melakukan konferensi bisnis antara Tiongkok dan Arab Saudi selama dua hari di Riyadh. Konferensi yang pertama kali diselenggarakan di Riyadh ini telah memasuki tahun ke-10.

Menurut Yan Jinglan, seorang profesor studi asing di Universitas Sains dan Teknologi China Timur di Shanghai, perusahaan Tiongkok sekarang memiliki peluang yang lebih baik untuk membangun infrastruktur, merakit kendaraan listrik, menjalankan proyek energi baru, dan mengembangkan bisnis teknologi di Arab Saudi setelah negara Timur Tengah tersebut memulai strategi Visi 2030-nya.

Seperti diketahui strategi Visi 2030 Saudi adalah rencana pembangunan yang ditujukan untuk mengurangi ketergantungan negara petro dolar itu pada minyak dan mengubah ekonominya. Tiongkok telah berjanji untuk mendukung visi Arab Saudi untuk mendiversifikasi ekonominya, meskipun minyak mendominasi hubungan ekonomi kedua negara saat ini.

Kesepakatan China Human Horizons yang berbasis di Shanghai datang di tengah dorongan oleh Arab Saudi yang tengah mencari pertumbuhan di sektor teknologi dan energi hijau. Termasuk pengembangan industri manufaktur kendaraan listrik domestik, sebagai bagian dari rencana Saudi Vision 2030. Pabrikan mobil yang mengembangkan teknologi otonom dan memproduksi kendaraan listrik di bawah merek HiPhi ini, juga berencana memasuki pasar Eropa dalam waktu dekat. (REUTERS)

 

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner