Rabu, 3 Mei 2023 14:38:32 WIB

Laporan IMF: Pemulihan Ekonomi Tiongkok akan Dorong Pertumbuhan Asia Pasifik dan Global
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Krishna Srinivasan, Direktur Departemen Asia dan Pasifik IMF (CMG)

Hong Kong, Radio Bharata Online - Dana Moneter Internasional (IMF) pada hari Selasa (2/5) merilis laporan yang menyoroti bahwa ekonomi Tiongkok diperkirakan tumbuh 5,2 persen tahun ini, memberikan kontribusi 34,9 persen terhadap pertumbuhan global, yang juga akan mendorong pertumbuhan di kawasan Asia-Pasifik.

Dalam laporan prospek ekonomi regional terbaru yang diterbitkan pada hari itu, IMF memproyeksikan ekonomi kawasan Asia-Pasifik tumbuh sebesar 4,6 persen pada tahun 2023, lebih tinggi dari tingkat pertumbuhan tahun lalu sebesar 3,8 persen.

Laporan itu juga menyebut bahwa kawasan Asia-Pasifik diharapkan memberikan kontribusi sekitar 70 persen terhadap pertumbuhan global tahun ini, dengan pembukaan kembali Tiongkok memberikan momentum baru.

"Sekarang, dengan ekonomi terbuka, mobilitas meningkat, Anda akan melihat peningkatan konsumsi. Faktanya, banyak peningkatan pertumbuhan tahun ini, 5,2 persen yang saya sebutkan, didasarkan pada konsumsi yang dipimpin pemulihan," kata Krishna Srinivasan, Direktur Departemen Asia dan Pasifik IMF, pada konferensi pers di Hong Kong yang merilis laporan tersebut.

Asia dan Pasifik tetap menjadi kawasan yang dinamis meskipun latar belakang suram dari apa yang tampaknya akan menjadi tahun yang penuh tantangan bagi ekonomi dunia, tulis IMF dalam ikhtisar laporan tersebut.

IMF mengatakan pertumbuhan global bakal melambat karena kenaikan suku bunga dan konflik geopolitik mempengaruhi aktivitas ekonomi, sementara tekanan perbankan di Amerika Serikat dan Eropa telah memberikan ketidakpastian yang lebih besar ke dalam lanskap ekonomi.

Sementara itu, laporan IMF menyoroti bahwa pemulihan ekonomi Tiongkok dan pertumbuhan ekonomi India telah memberikan dorongan utama bagi vitalitas ekonomi kawasan. Negara-negara berkembang lainnya di kawasan ini tumbuh dengan mantap, meskipun dalam beberapa kasus sedikit lebih rendah dari tahun lalu.

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner