Minggu, 30 Oktober 2022 9:19:42 WIB

Sri Mulyani-Erick Thohir Wacanakan Merger Anak Usaha Pertamina, PLN & Geo Dipa
Ekonomi

AP Wira - Radio Bharata Online

banner

Menkeu Sri Mulyani, Menteri BUMN Erick Thohir, Menkes Budi Gunadi Sadikin dan Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar jadi pembicara di #DemiIndonesia/ Foto: Grandyos Zafna

JAKARTA, RAdio Bharata Online - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati buka suara soal rencana merger tiga anak usaha BUMN di sektor panas bumi atau geothermal. Adapun tiga perusahaan yang dibidik untuk merger adalah PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero) dan PT Geo Dipa Energi (persero).

Sebagai informasi, Geo Dipa berada di bawah Kementerian Keuangan. Terkait rencana merger, Sri Mulyani disebut sudah melakukan pembicaraan dengan Menteri BUMN Erick Thohir. namun saat dimintai keterangan, Sri Mulyani  menyebut  akan melihat rencana ini terlebih dahulu.

menurut Sri Mulyani, Merger BUMN dinilai bisa membuat perusahaan lebih efisien. Apalagi jika bidangnya sama dan punya aset menarik maka peluang merger semakin terbuka.

dalam kesempatan yang sama Erick mengatakan Indonesia memang ingin  penggunaan energi terbarukan. Apalagi kebutuhan listrik untuk masyarakat, industri dan lainnya semakin besar. Oleh karena itu, diperlukan pertumbuhan energi yang berkelanjutan demi memenuhi hal tersebut.

Potensi energi terbarukan Indonesia ada di bidang hydropower, angin, matahari, dan geothermal. Untuk hydropower Erick menyebut masih harus menunggu 8 tahun lagi. Oleh karena itu salah satu yang potensial saat ini adalah energi geothermal.

Namun Pertamina disebutnya masih harus memperkuat pondasi keuangannya. Pasalnya untuk meningkatkan daya produksi membutuhkan tambahan dana. DEngan konsolidasi, Erick meyakini pengembangan geothermal akan jauh lebih efektif dan efisien.

Erick juga mengingatkan bahwa energi terbarukan berpotensi lebih mahal dari energi fosil. Menurutnya belum tentu masyarakat dan pelaku industri mau membayar ongkos lebih mahal untuk itu.
 

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner